Kucing Tak Dapat Diandalkan untuk Membasmi Tikus Kota

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
11 November 2018 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketimbang membunuh tikus, kucing lebih aktif memangsa burung.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Seberapa sering kita melihat tikus got alias tikus kota dimakan oleh kucing? Sangat jarang atau mungkin kita tak pernah beruntung untung menjadi saksinya. Kucing sering tampak tak acuh saat berhadapan dengan tikus kota dan seakan kehilangan nyali sebagai hewan predator.
Dalam statistik angka kematian tikus kota yang diambil dari studi Frontiers in Ecology and Evolution, kucing pun hampir tak berperan secara signifikan. Penilitian yang dipimpin oleh Michael H. Parsons dari Universitas Fordham itu menunjukkan, bahwa dalam rentang waktu enam bulan (Desember 2017 sampai Mei 2018) di Greenpoint, New York, Amerika Serikat, tak lebih dari tiga pembunuhan tikus kota yang dilakukan oleh kucing.
Angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah kematian burung yang disebabkan kucing. Sebuah studi pada 2013 yang dilansir Nature memperkirakan bahwa kucing telah membunuh sekitar 2,4 miliar burung setiap tahun; ini hanya di Amerika Serikat saja.
ADVERTISEMENT
Terutama untuk jenis kucing rumahan (felis catus), mereka benar-benar tidak efektif saat diharapkan manusia untuk memangsa tikus kota (rattus norvegicus).
Rata-rata berat tikus kota mencapai 10 ons, sepuluh kali lebih berat dari mencit dan hampir dua kali dari berat tikus sawah. Tikus got juga dapat mencapai ukuran tubuh hingga setengah dari rata-rata kucing rumahan (24 sentimeter), jadi tak mengherankan bila kucing lebih memilih cuek saat melihat musuh yang hampir sebanding dengannya.
Parson pun menyimpulkan, alih-alih mesti mengandalkan kucing, kunci utama dari pemberantasan tikus kota ialah dengan pengelolaan limbah. Karena dengan semakin sedikit sampah yang tergeletak di lingkungan perkotaan, khususnya di malam hari, itu akan secara efektif memaksa tikus got mengendalikan populasinya secara alami --atau setidaknya mereka tak akan berkeliaran seenaknya.
ADVERTISEMENT
Sumber: frontiersin.org | nature.com