Kura-kura Berambut Hijau yang Bernapas Melalui Alat Kelamin Terancam Punah

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
10 April 2020 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Chris Van Wyk dari Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Chris Van Wyk dari Flickr
ADVERTISEMENT
Sebagai hewan endemik, kura-kura di Sungai Mary hidup secara eksklusif di perairan bagian tenggara Queensland, Australia. Meskipun tergolong salah satu kura-kura air tawar berukuran besar di Australia, hewan ini baru teridentifikasi dan terklasifikasi secara ilmiah kurang dari tiga puluh tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Penyebab lambatnya identifikasi adalah karena kura-kura tersebut memiliki sistem pernafasan yang luar biasa, yang memungkinkannya bernafas di bawah air dan jarang muncul ke permukaan. Proses pernapasannya dilakukan melalui kloaka, sebuah lubang yang biasanya digunakan reptil untuk ekskresi dan kawin.
Selain itu, salah satu ciri paling khas dari kura-kura di Sungai Mary adalah memiliki rambut berwarna hijau, baik di sekujur tubuh atau di kepala. Memang bukan rambut sungguhan; tidak lain hanyalah ganggang yang tumbuh secara alami pada cangkangnya.
Pada saat ini, kura-kura di Sungai Mary menjadi satu-satunya spesies yang tersisa dalam genusnya, yang mewakili garis keturunan kura-kura kuno (yang telah menghilang dari sejarah evolusi Australia). Penyimpangan evolusinya telah terjadi sekitar 40 juta tahun yang lalu. Sebagai contoh perbandingan, manusia pun telah berpisah secara evolusi dari simpanse dan bonobo, kurang dari 10 juta tahun yang lalu.
Foto oleh Chris Van Wyk dari Flickr
Sayangnya, dengan segala keunikannya, kura-kura di Sungai Mary merupakan spesies yang terancam punah. Pengumpulan telurnya, untuk diperdagangkan sebagai peliharaan manusia, telah mendorong hewan ini menuju kepunahan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kura-kura di Sungai Mary pun membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai kematangan seksual, dengan setiap individu tidak bisa berkembang biak sebelum mencapai usia 25 tahun. Tanpa ketersediaan calon kura-kura dewasa, peluangnya semakin kecil untuk terhindar dari kepunahan.
Sumber: