Konten dari Pengguna

Kyshtym, Bencana Nuklir yang Disembunyikan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
17 Juni 2019 23:41 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kyshtym Memorial. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Kyshtym Memorial. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
30 tahun sebelum reaktor nuklir di Chernobyl meledak, sudah pernah terjadi insiden nuklir dahsyat dalam sejarah. Tepatnya di Rusia, tetapi sayangnya peristiwa memilukan itu tak tersiar oleh otoritas setempat selama tiga dekade.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut terjadi di Mayak, salah satu fasilitas nuklir terbesar di Rusia, tepatnya berlokasi di pinggir Kota Kyshtym, Distrik Chelyabinsk, sebelah selatan pegunungan Ural. Fasilitas ini dibangun pasca-Perang Dunia II berakhir untuk melancarkan program nuklir Uni Soviet. Tujuan utama dari program itu adalah untuk memproduksi plutonium, bahan pembuatan senjata nuklir.
Reaktor nuklir Mayak dibangun pada 1948 dengan tergesa-gesa. Sebanyak 40 ribu tawanan Gulag dipaksa mengerjakan proyek tersebut. Para staf dan keluarganya tinggal di Ozersk, kota yang bersinggungan dengan reaktor nuklir Mayak.
Penampakan Kota Ozersk, tahun 2008. Foto: Wikimedia Commons
Area tempat reaktor nuklirnya memiliki luas 90 kilometer persegi dan dikelilingi zona eksklusi seluas 240 kilometer persegi. Sangat luas untuk menjadi sebuah kota, tetapi anehnya Mayak dan Ozersk tak ada di peta Soviet. Eksistensi dan lokasinya seolah-olah tersimpan rapat menjadi sebuah rahasia.
Peta Mayak. Foto: Wikimedia Commons
Sejak awal, Mayak merupakan kawasan fasilitas yang berbahaya. Sisa-sisa radioaktif bekas produksi bahan bakar nuklir tersimpan di bawah tanah.
ADVERTISEMENT
Namun ketika fasilitas sudah tak berjalan lagi, alih-alih menghentikan produksi sampai fasilitas bawah tanah baru dapat dibangun, bahan yang sangat radioaktif dibuang ke Sungai Techa. Inilah yang jadi bahaya, karena banyak orang yang bergantung dan hidup dekat sungai tersebut.
Selain itu, reaktor didinginkan menggunakan air dari Danau Kyzyltash dengan sistem pendingin di mana air yang terkontaminasi dibuang langsung kembali ke danau. Dalam beberapa tahun, pedesaan dan perairan sekitar Mayak menjadi sangat terkontaminasi.
Satu korban mulai tercatat pada tahun 1953. Seorang pekerja yang terpapar radiasi jatuh sakit dan harus mengamputasi kedua kakinya.
Insiden lain yang paling dikenal adalah "Bencana Kyshtym" yang terjadi pada 29 September 1957. Ketika itu, sistem pendingin salah satu dari tangki mesin pembuang gagal berfungsi dan tak terdeteksi sampai akhirnya meledak. Ledakannya saat itu setara 70 bom TNT. Tak ada korban dari ledakan itu, tetapi zat radioaktif menyebar ke angkasa sejauh satu kilometer.
ADVERTISEMENT
Sampai beberapa hari, awan radioaktif menyebar dan mengontaminasi area seluas 20 ribu kilometer persegi dan mengancam nyawa 270 ribu jiwa yang hidup di kawasan itu. Evakuasi mulai berjalan seminggu pascakejadian.
Orang-orang tidak mengerti apa yang sudah terjadi, mereka hanya diminta untuk berkemas dan meninggalkan tempat itu. Hanya 10 ribu jiwa yang dievakuasi dalam periode dua tahun.
"Sekitar 100 kilometer dari Sverdlovsk, ada plang pemberitahuan di jalan tol bagi para pengendara untuk tidak berhenti pada 20 atau 30 kilometer selanjutnya untuk berkendara di kecepatan maksimal," ucap ilmuwan Soviet, Lev Tumerman bercerita pada The London Times.
"Pada dua sisi jalan, sejauh memandang, hanya ada 'kematian'. Tidak ada kota, hanya ada cerobong asap dari rumah yang telah hancur, tidak ada ladang peternakan, tidak ada penggembala, tidak ada orang...sepi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Apa yang saya lihat secara personal adalah area yang luas di sekitar Sverdlovsk di mana aktivitas manusia dilarang, orang-orang telah dievakuasi dan perkampungan rata oleh tanah, sebagai bukti kalau tidak ada yang kembali, tidak ada lahan bercocok tanam atau pun peternakan, memancing dan berburu juga dilarang," katanya lagi.