Konten dari Pengguna

La Rinconada, Kota Tertinggi di Dunia yang Menyedihkan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
19 Juli 2018 4:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
La Rinconada, Peru (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
La Rinconada, Peru (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Hidup di dataran bumi paling tinggi dan paling dekat dengan tambang emas, tidak menjamin kemakmuran hidup manusia. Ketimbang kota, La Rinconada sebetulnya lebih pas disebut pemukiman warga --jika tak mau disebut perkampungan kumuh. Tidak ada jalan raya, tiada sistem pembuangan kotoran, dan anak-anak kesulitan mendapatkan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Terletak di ketinggian 5.100 meter, La Rinconada layak dipertimbangkan sebagai kota tertinggi di dunia. Suhu rata-rata tahunannya hanya 1,2 derajat celsius, siang hari di sana terasa sangat dingin dan malam dapat membekukan tubuh.
Lebih dari 50.000 orang yang tinggal di sana dan hampir semua dari mereka bekerja untuk pertambangan emas. Namun dekatnya keseharian mereka dengan emas sama sekali bukan jaminan kaya, rata-rata rumah-rumah di sana cuma terbuat dari lembaran timah.
Selain emas, zat paling melimpah di area ini adalah merkuri. Maka tak heran bila tanah, udara, air, serta salju di La Rinconada hampir selalu terkontaminasi.
Buruknya akses menuju lokasi pula yang membuat La Rinconada terisolasi dari masyarakat luas di sekitar Peru. Hampir semua tambang yang beroperasi di La Rinconada bersifat informal (yang berarti ilegal).
ADVERTISEMENT
Tidak ada administrasi atau undang-undang yang mengatur pertambangan mereka; sebagian besar emas yang keluar dari sana langsung masuk ke pasar gelap.