Laut Hitam Sanggup Mengawetkan Mayat Manusia dan Kapal Kuno dengan Sempurna

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
19 Desember 2020 9:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sisa reruntuhan kincir angin dan gereja kuno di Nessebar | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Sisa reruntuhan kincir angin dan gereja kuno di Nessebar | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Di Nessebar, Bulgaria, arkeolog dan nelayan lokal telah menemukan beragam peninggalan dari dunia lampau. Ada akropolis dan tembikar Yunani yang berasal dari sebelum kedatangan Romawi. Ada pula tembok yang dibangun oleh pendiri kota, Thracia, sang pejuang berkuda yang memerintah Semenanjung Balkan lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Namun, Hal yang paling luar biasa justru terdapat di dalam Laut Hitam di sekitar pulau itu.
ADVERTISEMENT
Nessebar, sebagai kota tua, memang hampir berbentuk seperti sebuah pulau. Tempat ini dipenuhi tumpukan reruntuhan, yang padat dan saling melapisi satu sama lain, yang telah berusia lebih dari 3.000 tahun. Walhasil, dengan kekayaan historisnya, Nessebar diakui oleh Unesco sebagai situs Warisan Dunia.
Upaya penelitian oseanografi baru-baru ini, menggunakan sepasang kendaraan di bawah air (ROV) yang dioperasikan dari jarak jauh, bertujuan untuk mengungkap potongan-potongan sejarah kuno yang belum pernah terlihat dalam resolusi yang begitu jelas di Nessebar. ROV itu telah berkelana di bawah perairan Laut Hitam dengan misi untuk menemukan kapal-kapal kuno, yang berasal dari beberapa milenium lalu. Tentunya, termasuk untuk menemukan bangkai kapal utuh tertua di dunia: sebuah kapal dagang Yunani dari sekitar 400 SM yang terbaring sangat terawat di dasar laut.
ADVERTISEMENT
Adalah tim peneliti Inggris-Bulgaria, yang dipimpin oleh Profesor Jon Adams, dari Universitas Southampton, bekerja sama dengan Centre for Underwater Archaeology, yang berhasil menemukan kapal dagang Yunani berusia 2.400 tahun lalu itu, selain lebih dari 60 bangkai kapal tua lainnya yang ditemukan di perairan dalam. Saat ROV memindai situs tersebut secara tiga dimensi (3D), kapal kuno itu tergeletak miring, tiang dan kemudinya terlihat jelas, serta dengan bangku dayung dan wadah keramik besar di palka. Kondisinya masih amat mengagumkan untuk takaran peninggalan dunia kuno.
Laut Hitam di sekitar Nessebar | Wikimedia Commons
Faktanya, kapal karam yang masih sangat terawat di dasar laut, setelah ribuan tahun berlalu, dapat terjadi karena fenomena akuatik yang unik. Fenomena ini berlangsung berkat lapisan anoksik di bawah Laut Hitam, yang dingin, mati, dan tanpa oksigen, yang menyelimuti di bawah perairan.
ADVERTISEMENT
Bob Ballard, ahli kelautan terkemuka dari Amerika Serikat yang memimpin penemuan Titanic pada tahun 1985, mengatakan:
Antara 1999 dan 2014, Ballard telah memimpin ekspedisi ke Laut Hitam dan Mediterania. Ia merupakan peneliti pertama menjelajahi dunia perairan yang gelap ini secara komprehensif. Bersama krunya, ia menemukan lusinan kapal yang diawetkan dengan sempurna oleh alam, termasuk kapal dagang Ottoman yang berisi mayat-mayat manusia.
Ballard pun tak ragu menyebut Laut Hitam sebagai "tempat magis", area dengan "jumlah sejarah yang luar biasa", yang menawarkan lebih banyak hal kepada para arkeolog dan penggemar sejarah.
ADVERTISEMENT
“Masih banyak lagi yang bisa ditemukan di Laut Hitam. Saya pikir Anda akan melihat Laut Hitam menghasilkan banyak bab tambahan dalam sejarah manusia .... ”
Acuan: