news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lebensborn, Program Seks Nazi demi Melahirkan Bayi Ras Murni

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
4 April 2020 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bayi-bayi yang dilahirkan akan dibawa dan dibesarkan oleh negara | Foto oleh Riksarkivet (National Archives of Norway) dari Flickr.
zoom-in-whitePerbesar
Bayi-bayi yang dilahirkan akan dibawa dan dibesarkan oleh negara | Foto oleh Riksarkivet (National Archives of Norway) dari Flickr.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1936, ada seorang wanita yang sangat mendukung Nazi. Ia bernama Hildegard Trutz, direkrut menjadi salah satu wanita yang berasal dari "ras murni" Jerman, untuk melakukan hubungan seks dengan petugas Schutzstaffel (SS) Nazi dengan harapan agar dapat menghasilkan anak Arya.
ADVERTISEMENT
Adolf Hitler memang sangat terobsesi dengan "kemurnian ras". Terlebih lagi, Nazi terus berusaha untuk menghentikan penurunan angka kelahiran di Jerman dengan menghasilkan "ras utama/murni" yang sesuai dengan filosofi Nazi. Oleh sebab itu, Hitler membuat sebuah program rahasia yang bernama Lebensborn (Sumber Kehidupan) sebagai program untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas.
Kisah awal bermula saat Trutz menginjak usia 18 tahun dan telah menyelesaikan sekolahnya. Saat itu, Ia bingung untuk menentukan apa yang harus Ia lakukan selanjutnya. Pemimpin BDM (Bund Deutscher Mädel) memberi saran kepadanya; mengubah perjalanan hidup Trutz.
“Jika kamu tidak tahu harus berbuat apa, mengapa tidak memberikan Führer seorang anak? Apa yang dibutuhkan Jerman sekarang melebihi apapun daripada sesuatu yang bernilai,” kata pemimpin BDM.
ADVERTISEMENT
Pemimpin BDM menjelaskan bagaimana program Lebensborn berjalan. Para wanita yang dipilih akan menjalankan serangkaian tes medis, bersama dengan latar belakangnya. Keturunan Yahudi jelas ditolak. Para wanita dapat dengan bebas memilih pria SS yang disukainya.
Foto: bayi-bayi yang dilahirkan dalam Program Lebensborn | commons.wikimedia.org
Trutz yang mendengarkan hal tersebut sangat berantusiasme untuk mengikuti program. Setelah mendaftar dan diterima, Ia dibawa ke sebuah kastil tua di Bavaria, Tegernsee. Di sana, ada sekitar 40 gadis lain yang juga ikut dalam program ini.
Kastilnya sangat mewah, ada ruang umum untuk berolahraga, perpustakaan, ruang musik, bahkan bioskop. Makanan yang disajikan juga sangat lezat, menurut Trutz. Di kastil tersebut, para gadis dimanjakan selama 24 jam.
Dalam program ini, gadis-gadis di sana harus menandatangani sebuah dokumen yang berisi pernyataan, bahwa anak-anak yang mereka lahirkan akan menjadi milik negara. Mereka akan dibesarkan di sebuah lembaga khusus yang menanamkan kesetiaan mutlak sebagai Nazi.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, mereka diperkenalkan dengan para pria SS. Para gadis bebas memilih pria yang mereka sukai. Setelah memilih, mereka akan tidur bersama selama tiga malam di minggu pertama. Di malam lain, pria SS harus tidur dengan wanita lain yang memilihnya juga.
Tak lama, Trutz pun hamil dan dipindahkan ke rumah bersalin selama sembilan bulan ke depan. Setelah melahirkan, Ia diberi waktu dua minggu bersama bayinya sebelum bayi tersebut diambil dan dibesarkan oleh negara. Ketika bayinya diambil, itu berarti Trutz tidak akan dapat bertemu dengan bayinya lagi.
Diperkirakan program tersebut telah menghasilkan 20.000 bayi selama 12 tahun. Kebanyakan dari mereka memang diadopsi untuk perang, namun semua catatan yang berkaitan dengan kelahiran hingga perang telah dihancurkan. Sulit untuk ditelusuri.
ADVERTISEMENT
Sumber: historyextra.com | independent.co.uk | nytimes.com