Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Machhapuchhare, Sejarah Larangan Mendaki Puncak Perawan Himalaya
17 April 2021 21:34 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Machhapuchhare, gunung ikonik dengan ketinggian 6,993 mdpl di Pegunungan Annapurna, Nepal, dapat diartikan sebagai "buntut ikan".
ADVERTISEMENT
Pegunungan Annapurna memiliki 3 dari 10 puncak tertinggi di dunia. Namun, Machhapuchhare-lah yang mencuri perhatian, berkat posisinya yang jauh dari puncak lainnya di Pegunungan Annapurna dan berdiri terisolasi.
Posisi geografis puncak ini memberikan tampilan yang mudah dilihat dari beberapa tempat; dan kemegahan relief vertikalnya yang menakjubkan tidak dapat dihindari dari sudut atau jarak mana pun.
Menjulang seperti menara kembar yang saling membelit, puncak ganda Machhapuchhare bergabung dengan punggung bukit yang tajam. Puncak ini memiliki daya pikat yang sama besarnya dengan ujung segitiga simetris yang curam.
Berbeda dengan puncak lainnya di Pegunungan Himalaya, yang banyak dikunjungi dan didaki oleh para wisatawan, puncak Machhapuchhare masih terjaga tetap "perawan". Konon, tidak pernah ada seorang pun yang mendaki dan mengunjungi puncak ini, karena terlarang untuk berkunjung ke sana.
ADVERTISEMENT
Awal mula pelarangan pendakian puncak Machhapuchhare hanya dapat dikaitkan dengan satu orang, menurut laporan BBC International, yaitu Letnan Kolonel James Owen Merion Roberts (1916-1997).
Jimmy Roberts, begitu dia dikenal, adalah seorang perwira Angkatan Darat Inggris yang tersohor akan kontribusinya terhadap pendakian gunung di Nepal, terutama Himalaya.
Roberts ditunjuk sebagai atase militer pertama di Nepal pada tahun 1958. Dia menggunakan posisi, semangat, dan pengetahuannya tentang Himalaya, untuk membuka jalur pegunungan terpencil di negara itu dengan tujuan pendakian gunung dan trekking komersial. Komersialisasi ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Nepal dan mata pencaharian untuk penduduk lokal.
Ketertarikan Roberts pada Pokhara dan Machhapuchhare dimulai setelah membaca kiriman dari Nepal, yang ditulis pada tahun 1936, dari seorang perwira militer. Perwira itu menulis tentang gunung dan kota yang aneh di tepi danau.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1950-an, Roberts akhirnya dapat melihat gunung idamannya dari jarak dekat. Tepatnya pada 1957, setelah lebih dari 20 tahun terpesona pada Machhapuchhare, Roberts menyelenggarakan ekspedisi pertama ke puncak gunung (dipimpin oleh Noyce dan diikuti oleh beberapa pendaki lainnya), yang belum didaki secara resmi oleh siapa pun hingga saat itu.
Setelah ekspedisi, Roberts mengajukan permintaan yang tidak lazim kepada pemerintah Nepal. Ia meminta akses ke puncak Machhapuchhare dibatasi. Ia ingin Machhapuchhare jadi puncak Himalaya yang tidak akan pernah didaki oleh siapa pun lagi selamanya.
Anehnya, pemerintah Nepal menurut. Meskipun tidak pernah jelas mengapa Roberts ingin puncaknya tetap tidak terjaga.
Soal larangan tersebut, sebetulnya ada hikmah positif dari permintaan Roberts. Melihat berapa banyak tempat yang telah dirusak oleh over tourism dan komersialisasi pendakian gunung, Machhapuchhare masih jadi puncak "perawan" yang terlindungi dari jejak kotor manusia hingga sekarang. [*]
ADVERTISEMENT