Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mahasiswa Tak Sengaja Temukan Pedang Perunggu Berusia 5.000 Tahun
17 Maret 2020 19:41 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Vittoria Dall’Armellina, seorang mahasiswa PhD yang berspesialisasi dalam evolusi senjata kuno, tanpa sengaja telah menemukan sebuah pedang arsenik tertua yang berusia 5.000 tahun. Pedang itu ternyata selama ini telah menjadi koleksi Museum Biara San Lazzaro Delgi Armeni di Vanesia, Italia namun, tidak terdaftar dalam data resmi benda antik. Penemuan tidak sengaja ini terjadi ketika Dall'Armellina sedang berkunjung ke museum dan memperhatikan lemari pajangan tempat koleksi senjata tua berada. Ia merasa tertarik dengan sebilah pedang kecil yang tersimpan disana karena menujukkan kemiripan dengan senjata buatan Turki yang diperkirakan berumur sangat tua.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan oleh Ca 'Foscari University of Venice, penemuan Dall'Armellina ini kemudian diteliti lebih lanjut olehnya, dengan mencari lewat basis data benda-benda antik Timur Dekat. Ternyata tidak ada yang memuat informasi apapun mengenai bilah pedang itu. Satu-satunya informasi yang bisa didapat tentang asal usul pedang hanya mengandalkan arsip museum, berupa selembar kertas usang yang ditulis dalam bahasa Armenia. Di dalam kertas, tertulis pedang tersebut telah melakukan perjalanan dari Turki ke Venesia, Italia pada abad ke-19, sebagai hadiah pedagang seni atau kolektor. Jadi dapat dikatakan pedang itu merupakan sumbangan seseorang kepada imam biara.
Analisis logam yang digunakan dalam pedang turut mendukung pernyataan dari arsip tersebut. Daerah Anatolia Timur di Turki yang ditandai dengan pegunungan dan laut hitam memang memiliki jenis pedang seperti yang ditemukan Dall'Armellina. Sehingga dapat disimpulkan, sejak abad ke-4 dan awal abad ke-3 SM di daerah tersebut kebanyakan membuat pedang dari bahan perunggu arsenik. Arsenik digunakan sebagai bahan tambahan selain tembaga untuk dapat membuat perunggu, karena saat itu para pengrajin logam belum menggunakan timah atau logam penyusun lainnya yang umum selama Zaman Perunggu.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tidak ada pahatan, ukiran, hiasan atau fitur berbeda yang dapat terlihat dari sebilah pedang tua itu, ditambah lagi kondisi tempat penyimpanannya yang tidak memadai membuat petunjuk yang memungkinkan menempel pada pedang telah terurai oleh waktu. Padahal menurut para peneliti hal itu dapat menjadi petunjuk apakah pedang itu dibuat untuk tujuan pertempuran atau seremonial yang kemungkinan besar digunakan untuk membunuh korban. Atau bisa jadi, pedang itu hanya digunakan masyarakat kuno sebagai hiasan di dalam kuburan mereka. Kuburan kuno yang memang selalu dipenuhi oleh barang-barang seperti senjata, perhiasan, yang seiring waktu telah dijarah oleh pencuri.
Sumber: unive.it| reddit.com | iflscience.com
Sumber foto: pixabay.com