Makna Rahasia di Balik Ilustrasi Binatang Buas dalam Buku Medieval

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
9 Juli 2020 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar dari Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dari Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Di antara banyaknya manuskrip yang ada di Perpustakaan Bodleian Universitas Oxford, ada sebuah manuskrip yang dikenal sebagai The Ashmole Bestiary. Tulisan tersebut menjadi salah satu dari jenis teks paling populer pada Abad Pertengahan (Medieval) di Eropa, yang di mana menggambarkan dan menceritakan tentang binatang buas, baik yang nyata atau hanya karangan dalam sistem kepercayaan agama Kristen pada waktu itu. Penyematan gambar ini pun memiliki maksud tersembunyi yang lazimnya jarang disadari oleh khalayak.
ADVERTISEMENT
Dari banyaknya ilustrasi yang ada, beberapa di antaranya adalah seekor rubah yang berpura-pura mati untuk memancing seekor burung. Begitu burung itu cukup mendekat, rubah tersebut digambarkan melompat secara tiba-tiba dan memakan burung. Pada ilustrasi yang lain, ada seekor macan kumbang yang menyerang seekor naga. Ada juga seekor singa menghembuskan kehidupan kepada anak-anaknya yang sudah mati.
Keindahan yang unik itu hanya akan jadi daya tarik kesenangan semata bila tidak diamati secara sungguh-sungguh. Padahal, semua ilustrasi itu merupakan alegori dalam Kristenisasi saat itu.
Ilustrasi Seekor Rubah yang Memangsa Seekor Burung | Wikimedia Commons
Pada masa modern, dalam buku berjudul The Grand Medieval Bestiary dengan tebal sekitar 620 halaman, Christian Heck dan Remy Cordonnier mencoba untuk mencari tahu arti dari ilustrasi pada buku Abad Pertengahan di Eropa. Misalanya, ilustrasi rubah yang menjerat burung, ini kemungkinan merupakan penggambaran atas sesuatu yang tidak dapat dipercaya, seperti iblis yang menjebak orang berdosa. Sementara Macan kumbang melambangkan Kristus, dengan naga sebagai Iblis. Singa yang memberi kehidupan, menggambarkan sebuah kebangkitan.
ADVERTISEMENT
Sebetulnya, The Ashmole Bestiary telah dikonsepkan jauh sebelum Abad Pertengahan. Melalui teks Yunani Physiologus yang ditulis di Aleksandria, sekitar abad ke-2 atau ke-4, isinya menggambarkan tentang hewan-hewan tertentu yang ditambah dengan cerita dan moral Kristen. Lalu pada abad ke-12 dan ke-13, The Ashmole Bestiary menjadi sangat populer di Inggris. Ilustrasi yang terdapat di dalamnya juga memiliki daya tarik yang luas terhadap banyak orang, bahkan memungkinkan orang yang buta huruf dapat memahami cerita di balik ilustrasi tersebut.