Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Matmata, Rumah Bawah Tanah di Tunisia
15 Agustus 2018 17:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Foto: Rumah bawah tanah di Matmata | commons.wikimedia.org
Banyak komunitas di banyak negara, terutama yang beriklim panas, secara tradisional membuat rumah di bawah permukaan tanah. Cara seperti ini telah terbukti dapat menurunkan suhu, bikin udara di ruangan lebih adem.
ADVERTISEMENT
Coober Pedy, di Australia, adalah contohnya. Setengah penduduk di kota ini memutuskan tinggal di bawah tanah, di gua-gua yang mereka sebut 'dogout'. Sedangkan di Tunisia, arsitektur semacam ini dapat ditemukan di Matmata, yang dilakukan oleh orang-orang Berber.
Dataran Matmata pada masa lalu dikuasai oleh penjajah Arab sehingga memaksa orang-orang Berber mundur ke area lebih tinggi dan menggali rumah di pegunungan. Setelah hubungan dengan penjajah tumbuh lebih ramah, orang-orang Berber turun dari gunung dan mulai membangun rumah bawah tanah.
Matmata sebetulnya cukup terkenal, khususnya bagi para penggemar film 'Star Wars'. Salah satu sosok di film tersebut, Luke Skywalker, memiliki rumah bawah tanah yang dalam dunia nyata itu merupakan hotel bernama Sidi Driss.
ADVERTISEMENT
Pembuatan rumah bawah tanah di Matmata juga efisien. Kondisi tanahnya cukup lunak untuk digali dengan perkakas tangan, tetapi sangat kokoh sebagai fondasi rumah dan dapat bertahan hingga berabad-abad.