Melihat Uniknya Kuliner Inuit

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
14 November 2019 7:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Sop Anjing Laut adalah makanan yang biasa dimasak oleh penduduk Inuit
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Sop Anjing Laut adalah makanan yang biasa dimasak oleh penduduk Inuit
ADVERTISEMENT
Orang-orang Inuit atau yang juga kerap disebut Eskimo punya cara hidup yang begitu unik. Tinggal di belahan bumi bagian utara yang begitu dingin dan berselimut es di Kanada, Amerika Serikat, dan Rusia, mereka memiliki budaya yang memungkinkan mereka untuk tetap bertahan hidup, tak terkecuali soal makanan atau lebih tepatnya tradisi kulinernya.
ADVERTISEMENT
Keunikan kuliner Inuit terekam dalam acara televisi berjudul Nunavummi Mamarijavut yang ditayangkan oleh Inuit Broadcasting Corporation. Acara itu mengambil tempat di Nunavut, daerah di belahan utara bumi yang masuk dalam teritori negara Kanada.
Orang Inuit, misalnya punya kekayaan kuliner berupa daging rusa kutub yang ditulis atau dimakan bentar dengan mentega, selai, atau anggur. Anjing laut juga diburu untuk dijadikan bahan sup. Ada pula ikan artic char yang dikeringkan.
Dalam acara Nunavummi Mamarijavut, terlihat bagaimana makanan Inuit diproses mulai dari sejak perburuan hingga disajikan baik itu dengan cara tradisional maupun modern.
Foto: Daging dari hewan laut yang menjadi persediaan pangan penduduk Inuit
Lewat acara Nunavummi Mamarijavut, diketahui pula ada perubahan yang membuat Nunavut dibayangi kerawanan pangan meski ketersediannya melimpah. Hal itu utamanya disebabkan karena adanya pangkalan dan pemukiman militer di sana yang membuat penduduk setempat harus dipindahkan. Akibatnya, biaya untuk mendapatkan makanan pun meningkat berkali-kali lipat.
ADVERTISEMENT
Untungnya, masyarakat Inuit begitu kompak dan ringan tangan dalam berbagi makanan. Mereka kerap berbagai daging hasil tangkapan secara gratis dengan orang lain. Biasanya, informasi mengenai ketersediaan daging disampaikan melalui Facebook hingga orang yang membacanya pun bisa langsung datang untuk mengambil jika berminat.
Selain itu, kualitas bahan pangan yang tersedia juga menurun. Hal ini diketahui saat kru acara mendapatkan informasi dari salah satu tetua masyarakat bahwa saat ini ikan-ikan yang ada di Nunavut memiliki kulit lebih tipis dan daging yang kurang berisi dibandingkan pada masa lampau. Selain itu, banyak pula ikan dan rusa kutub yang terjangkit penyakit.
Sumber: foodsaver.com | britannica.com | atlasobscura.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org