Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Melipat Lidah Bukan Bakat Genetik
29 Januari 2018 18:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Jika kamu bisa melipat lidah, selamat! Menurut Ripley, 86 persen orang sanggup melakukannya. Meski begitu, bila kamu termasuk golongan minoritas, tak usah bersedih dan jangan menyalahkan orangtua.
ADVERTISEMENT
Mitos lipat lidah bermula pada tahun 1940, ketika ahli genetik Alfred Sturtevant mengklaim itu sebagai sifat turunan dari gen dominan. Anggapan keliru ini sebenarnya sudah terbantahkan 12 tahun kemudian oleh Philip Matlock.
Matlock, yang kala itu sedang meneliti tentang orang kembar, menemukan bahwa 20 persen dari mereka tak dapat melipat lidah. Bahkan yang kembar identik sekalipun, tak menjamin sama-sama bisa.
"Jika menggulung lidah itu murni genetik, kembar identik seharusnya identik juga (dalam urusan ini). Jadi kita benar-benar tahu bahwa menggulung lidah bukanlah sifat genetik," John McDonald, profesor ilmu biologi di University of Delaware, dilansir The Huffington Post.
Ketimbang menyalahkan faktor bawaan yang diturunkan orangtua, McDonald lebih yakin pada perbedaan perkembangan otot setiap orang yang berbeda-beda seiring bertambah usia.
ADVERTISEMENT
Maka, apabila setelah rutin berlatih kamu tetap tak dapat melipat lidah, itu bisa saja konsekuensi dari kebiasaan cara menelan, mengunyah, menyusu, berbicara, atau berciuman.