Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Memahami Bahasa Isyarat Simpanse dan Bonobo
16 Mei 2020 21:51 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bahasa isyarat yang sering digunakan manusia dapat dikatakan lebih universal, misalnya saat membuka tangan ketika hendak meminta sesuatu, mengangkat bahu untuk menunjukkan kebingungan, atau mundur saat seseorang berdiri terlalu dekat. Semua dapat dipahami dengan baik antara satu manusia dengan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana dengan spesies primata lainnya, khususnya bonobo dan simpanse. Apakah kita dapat mengenal bahasa isyarat yang mereka peragakan? Kedua spesies tersebut memiliki DNA yang hampir 100% sama dengan manusia. Jika kita memberikan sebuah senyum untuk mereka, akankah direspons dengan cara yang sama?
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 lalu, di PLOS Biology, menunjukkan bahwa antara simpanse dan bonobo memiliki banyak gerakan yang perlu diterjemahkan secara saksama. Kedua spesies tersebut memang berbeda, namun mereka memiliki keterkaitan yang sangat erat.
Apabila seekor bonobo merangkak dan kemudian mengulurkan tangannya di hadapan kita, mungkin kita akan bertanya-tanya apa yang akan kita lakukan (?). Seekor simpanse, dalam penelitian tersebut ternyata tahu jawabannya. Bahasa tersebut diterjemahkan seperti “naik di punggungku”. Hal tersebut juga diamati oleh peneliti dari Universitas York, St. Andrews, dan Kyoto, yang menganalisis 33 gerakan bonobo dengan mengamati reaksi dan pergerakan mereka terhadap tangan atau bagian tubuh lain.
ADVERTISEMENT
Begitu pula dalam gesture khas simpanse, ternyata maknanya relatif mudah dipahami oleh bonobo. Apabila bonobo menggaruk-garuk tubuhnya dengan kuat atau keras, itu artinya “rawat aku”, sekitar 82 persen simpanse juga melakukan hal yang sama. Contoh lain, seperti seolah melemparkan tangannya yang berarti “pergi, menjauh, hentikan”.
Sebuah makna yang dibagi antara spesies itu dinilai sangat menarik bagi para ilmuwan. Peneliti menyatakan bahwa gerakan tersebut terjadi secara biologis. Mereka juga berharap dapat segera mengetahui bagaimana proses tersebut dapat berlangsung, apakah karena mereka sering bersama atau saling belajar satu sama lain secara sosial.
Para ilmuwan pun memeriksa apakah manusia dapat memahami makna dari gerakan simpanse dan bonobo, sebab manusia seringkali menggunakan banyak isyarat yang berbeda. Partisipan manusia lantas dipersiapkan dalam percobaan, totalnya ada 15.000 orang. Hasilnya, hampir semuanya dapat memahami gerakan-gerakan dari primata tersebut.
ADVERTISEMENT
Sumber: atlasobscura.com | newscientist.com | primatologia.net