Mengagumi G-Cans, Drainase Kolosal di Tokyo

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2018 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berkatnya, curah hujan sebesar 550 milimeter yang berlangsung selama tiga hari pun tidak akan menimbulkan banjir.
Foto: Drainase G-Cans di Tokyo | commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Nama resmi ruangan bawah tanah raksasa ini adalah Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel, tetapi lebih sering disebut G-Cans. Dibangun untuk melindungi belasan juta penduduk Tokyo dari banjir yang disebabkan badai tropis.
Pembuatannya berlangsung dari tahun 1992 sampai 2006. Sebuah mega-proyek yang --jika dikonversi ke rupiah- menghabiskan biaya sekitar Rp 43 triliun. Sistem manajemen ini memiliki panjang terowongan 6,4 kilometer dan kedalaman 50 meter di bawah tanah.
Menurut Pusat Penanggulangan Bencana Tokyo, G-Cans sanggup meredam banjir bahkan ketika hujan sebesar 550 milimeter berlangsung selama tiga hari. Mulanya, saluran-saluran air di Tokyo akan mengumpulkan air ke dalam G-Cans, lalu turbin-turbin bertenaga mesin jet akan memompanya ke Sungai Edo.
Salah satu fitur yang paling mengesankan dari G-Cans yaitu 'Underground Temple'. Waduk logam raksasa ini didukung oleh 59 pilar; karena arsitekturnya yang megah sering digunakan sebagai latar belakang adegan film di Jepang.
ADVERTISEMENT
Selain bermanfaat, G-Cans juga prestasi teknik yang indah. Sehingga wisatawan diperbolehkan mengunjunginya dua kali sehari, saat Tokyo sedang tidak hujan.