Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengagumi Lalat dalam 3 Fakta Sains
3 Juli 2020 17:18 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bila segala hal hanya dinilai dari wujudnya, akan dangkal pengetahuan kita dalam memahami kehidupan di Bumi. Lalat, misalnya, yang tidak sedap dipandang dan sering kali tidak kita harapkan kehadirannya. Kendati kesal sulit dihindarkan ketika diganggu oleh lalat, namun binatang ini menawarkan banyak informasi yang menarik untuk ditelusuri, jika kita mau cukup bersabar memahaminya.
ADVERTISEMENT
Fakta sains di bawah ini ialah tiga di antaranya, yang kemungkinan dapat sedikit mengubah cara pandang kita terhadap lalat.
Detektif alam
Lalat bisa membantu petugas forensik untuk menentukan waktu kematian, karena mayat mengalami beberapa fase dalam pembusukan dan wujud serangga yang menempel pun berbeda-beda (sesuai waktunya masing-masing).
Salah satu serangga pertama yang akan mengendap pada tubuh yang baru mati ialah blowfly atau Calliphoridae dewasa, yang memiliki indra penciuman luar biasa dan memungkinkannya menemukan sumber pembusukan dari jarak jauh.
Calliphoridae betina biasanya akan tiba dalam beberapa menit (setelah mencium bau) untuk bertelur. Telur-telur ini akan menetas menjadi belatung dalam waktu 24 jam. Selang beberapa hari kemudian (sekitar 10-20 hari), larva yang telah melalui enam tahap akan menjadi lalat dewasa.
ADVERTISEMENT
The Flash
Secara kasat mata, kebanyakan dari kita akan setuju bahwa lalat ialah serangga tercepat di planet ini. Jika tidak benar-benar fokus, teramat sulit bagi mata kita menyelaraskan pandangan dengan gerakan lalat.
Di antara spesiesnya, kecepatan lalat kuda (pikat) ialah yang terbaik. Spesies dengan nama Latin Tabanidae ini mampu melesat 145 kilometer per jam atau setara dengan sekitar 40 meter per detik. Lalat kuda memiliki sepasang struktur, yang disebut haltares, yang memungkinkannya untuk terbang terbalik, berputar di udara, dan berbelok 50 kali lebih cepat daripada serangga lainnya.
Menariknya, ada juga beberapa jenis lalat yang tidak bisa terbang, karena tidak memiliki sayap sama sekali.
Pendaur ulang alami
Apa pun yang membusuk, baik mayat manusia atau binatang, akan didaur ulang oleh lalat sebagai limbah yang segera menyatu dengan tanah.
ADVERTISEMENT
Berkat kemampuannya yang luar biasa itu, naturalis Peter Marren menyatakan bahwa lalat ialah serangga yang paling berharga.
Marren benar, walau kehadiran lalat kerap mengganggu kenyamanan, mahluk tersebut sebetulnya membantu kita menghilangkan sampah organik atau daging yang membusuk.
Ketika lalat berkeliaran di sekitar rumah kita, ini ialah pengingat bahwa ada hal yang sudah tidak layak ditimbun atau ada yang mesti segera kita bersihkan.