Mengapa Day of the Dead Begitu Populer di Amerika?

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 November 2020 21:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Day of the Dead | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Day of the Dead | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dahulu, Suku Aztec di Meksiko Tengah sering melakukan upacara untuk menghormati orang-orang yang mati. Mereka menggunakan tengkorak yang ditempatkan di kuil-kuil Aztec, untuk menghormati serta berkomunikasi dengan orang-orang yang telah meninggal. Cara ini secara luar biasa bertahan selama enam abad, sampai akhirnya Kekaisaran Aztec abad ke-16 ditaklukan oleh Spanyol.
ADVERTISEMENT
Tetapi penaklukan itu tidak menghilangkan Day of the Dead atau Dia de Muertos. Kepopulerannya malah terus tumbuh. Meski penuh gejolak dalam penyebarannya, banyak orang yang tertarik dengan upacara tersebut. Bahkan perayaan ini juga menyebar ke Amerika Serikat dan negara lainnya.
Di sekolah-sekolah, para pelajar juga diberitahu soal tata cara melakukan perayaan tersebut. Beberapa korban dari peristiwa bersejarah, seperti epidemi AIDS di medio 1980-an, gempa bumi Meksiko 1985, dan teror pria bersenjata tahun 2019, juga dirayakan lewat tata cara Day of the Dead. Orang-orang membuat sebuah altar sebagai penghormatan kepada para korban.
Seorang Antropolog di Universitas Columbia dan penulis Death and the Idea of Mexico, Claudio Lomnitz, mengatakan bahwa alasan semakin banyaknya orang yang ikut perayaan ini adalah karena mereka tertarik untuk menciptakan ruang komunikasi antara yang hidup dan yang mati.
ADVERTISEMENT
Menurut Lomnitz, tidak ada lagi tempat dan momen selain perayaan Day of the Dead untuk melakukannya.
“Ini menciptakan ruang untuk komunikasi antara yang hidup dan yang mati. Di mana lagi orang-orang memilikinya?” kata Lomnitz.
Seseorang akan benar-benar mati jika dilupakan, tetapi akan terus hidup jika diingat. Inilah alasan mengapa tradisi kuno tersebut masih dijaga oleh khalayak.
Rujukan: