Konten dari Pengguna

Mengapa Kita Selalu Merasa Bahwa Waktu Berlalu Terlalu Cepat?

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
15 Agustus 2020 21:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi waktu | Pixabay/Gerd Altmann
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi waktu | Pixabay/Gerd Altmann
ADVERTISEMENT
Pada awal abad ke-20, seorang filsuf paling terkenal saat itu, Henri Bergson, mengatakan bahwa manusia melewati waktu yang berbeda dengan pengukuran waktu yang dilakukan secara ilmiah. Menurutnya, teknologi waktu yang ditunjukkan melalui jam tidak sama dengan waktu yang kita alami secara psikologis. Pernyataannya ini menimbulkan perdebatan di kalangan para ilmuwan.
ADVERTISEMENT
Saat kita masih kecil, pasti kita semua pernah merasakan bahwa waktu berjalan dengan lambat. Bangun tidur di pagi hari, bersekolah ataupun menonton televisi di hari libur, perpindahan waktu menuju sore atau malam hari terasa cukup lambat. Namun, setelah dewasa, waktu rasanya telah bergerak dengan sangat cepat. Tidak lagi terasa luang seperti saat kita masih kecil.
Hal tersebut dikarenakan oleh persepsi kita tentang waktu, yang tampaknya sangat ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang kita serap. Ketika otak menerima informasi dari dunia luar, maka otak perlu memprosesnya. Jika informasi tersebut sudah familiar, maka sangat sedikit waktu yang dibutuhkan untuk memprosesnya. Tetapi jika informasi tersebut baru, maka membutuhkan lebih banyak pemrosesan dan itulah yang dapat membuat waktu seolah-olah berjalan dengan lambat.
Ilustrasi bermain saat anak-anak | Pixabay/Hai Nguyen Tien
Waktu juga terasa cepat berlalu saat kita bersenang-senang. Misalnya, satu hari pergi yang kita habiskan untuk berlibur bersama keluarga atau teman-teman dapat terasa berakhir dengan cepat (bahkan sebelum kita menyadarinya). Hal tersebut dikarenakan, apabila kita sepenuhnya terlibat dalam suatu aktivitas, waktu akan dirasa berjalan dengan cepat saat kita melakukan banyak tugas atau untuk mencapai satu tujuan. Sebaliknya, ketika kita bosan dan pikiran menjadi jenuh, maka percayalah bahwa kita akan merasakan betapa lambatnya waktu berlalu.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan yang cukup menarik adalah "apakah semua hewan juga merasakan persepsi waktu yang sama seperti yang kita alami?". Kebanyakan hewan yang lebih besar, memiliki tingkat metabolisme yang lebih lambat, dan waktu berlalu relatif cepat bagi mereka. Namun, bagi hewan yang lebih kecil cenderung memiliki metabolisme yang lebih cepat, maka waktu akan berlalu lebih lambat. Contohnya adalah lalat, mereka dapat membedakan lebih banyak gerakan dalam waktu yang lebih singkat daripada manusia. Menjalani hidup selama satu hari bagi seekor lalat akan terasa lebih lambat ketimbang yang dirasakan oleh manusia.