Mengapa Kita Sulit Menggambar Sepeda dengan Detail Tanpa Menyontek?

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
16 September 2020 5:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh Engin Akyurt dari Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh Engin Akyurt dari Pixabay
ADVERTISEMENT
Menggambar sepeda seharusnya menjadi hal sederhana bagi kita semua. Karena sepeda bukan benda asing dalam kehidupan kita, semestinya mudah juga bagi kita untuk menggambarnya secara detail. Akan tetapi, berdasarkan beberapa penelitian yang pernah terjadi, ingatan tentang sepeda bukanlah hal yang ramah bagi memori manusia.
ADVERTISEMENT
Tidak percaya? Ada dua contoh kasus yang membuktikan pernyataan di atas.
Pertama, pada 2009 seorang desainer Italia, Gianluca Gimini, menghampiri beberapa orang asing dan teman-temannya. Mereka dipilih secara acak, kemudian diminta untuk menggambar sepeda sebagaimana yang mereka ingat pada saat itu juga.
Kendati secara spontan, permintaan tersebut amat sederhana dan mudah, bukan? Agak mustahil sekiranya bila kita tak mampu menggambar detail sepeda sama sekali. Apalagi dengan banyak pengguna sepeda pada saat ini, yang berkeliaran di jalanan.
Akan tetapi, dari 376 orang dites oleh Gemini, ternyata hanya 25 persen di antaranya yang sanggup membuat sketsa akurat akan sepeda. Sedangkan 75 persen lainnya, mayoritas dari mereka, memang bisa menggambar sepeda, namun dengan banyak kesalahan, baik itu di bagian pedal, letak rantai, atau sambungan rangka.
ADVERTISEMENT
Proyek penelitian yang bernama Velocipedia itu menyimpulkan bahwa wanita pada umumnya selalu salah ketika menggambar ke bagian mana rantai sepeda terpasang. Apakah ke roda depan atau belakang (?), banyak wanita yang disurvei tidak dapat menggambarkan. Sementara para lelaki justru cenderung menyulitkan diri dengan sambungan antara rangka, sehingga bentuk sepeda menjadi tidak karuan.
Gambar oleh OpenClipart-Vectors dari Pixabay
Seniman dari Italia itu bukanlah orang pertama yang melakukan eksperimen gambar sepeda. Sebelumnya, dalam contoh kasus kedua, pernah ada seorang psikolog dari Universitas Liverpool, Inggris, yang juga mendemonstrasikan percobaan serupa.
Sang psikolog berkesimpulan bahwa otak manusia terkadang menggiring kita untuk merasa sangat yakin telah mengingat betul suatu hal, walau sebenarnya kita tidak mampu membayangkan detail yang akurat. Salah satu contohnya ialah ingatan kita tentang sepeda.
ADVERTISEMENT