Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Mengenang Kehidupan Astronot Pertama dari Keturunan Afrika
11 Juli 2020 9:34 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Robert Lawrence, Jr., lahir di Chicago, AS, pada tahun 1935, adalah seorang ilmuwan berbakat, lulusan dari Universitas Bradley dengan gelar bidang kimia pada usia 20 tahun. Ia kemudian tertarik untuk masuk ke Angkatan Udara, segera menyelesaikan pelatihan pilot, dan menjadi instruktur peserta pelatihan. Jadwal yang ia lakoni itu cukup sibuk, namun tidak kalah sibuknya ketika ia berusaha mendapatkan gelar PhD pada tahun 1965.
Saat masih aktif menerbangkan pesawat, Lawrence juga menjadi peneliti untuk Laboratorium Senjata Angkatan Udara di Pangkalan Udara Kirtland. Pada tahun 1965, ia bahkan telah memperoleh 2.500 jam waktu terbang, dengan 2.000 jam berada di pesawat jet. Ketika usia Lawrence menginjak 30 tahun, bakat yang dimilikinya menarik perhatian Manned Orbiting Laboratory (MOL), sebuah bagian dari program Angkatan Udara Amerika Serikat untuk pemberangkatan manusia ke luar angkasa. Ia kemudian dapat menyelesaikan pelatihan uji coba pada tahun 1966 untuk MOL, bersama dengan tiga pilot lain.
ADVERTISEMENT
MOL memiliki misi resmi agar dapat melakukan eksperimen di luar angkasa. Namun, itu bukanlah misi yang sebenarnya. Menurut Kantor Pengintaian Nasional Departemen Pertahanan, misi MOL yang sebenarnya adalah untuk memata-matai Rusia. MOL bertujuan untuk memperoleh liputan geografi Uni Soviet dengan resolusi yang lebih baik. Lawrence dan temannya bukan hanya akan terbang ke luar angkasa, namun juga ditugaskan untuk memotret rudal Rusia.
Namun, MOL belum pernah meluncurkan misinya, karena keterbatasan dana dan persaingannya dengan NASA beserta dengan proyek Departemen Pertahanan lainnya. Program ini tidak pernah terealisasikan dan dibatalkan pada tahun 1969. Dengan kata lain, Lawrence tidak pernah menjalani misi ini. Kariernya hanya bertahan sebentar sampai pada tahun 1967, Ia terbunuh ketika pesawatnya jatuh di landasan pacu saat penerbangan pelatihan.
ADVERTISEMENT
Meskipun mereka menyelesaikan pelatihan serupa dengan astronot NASA, namun orang-orang MOL tidak secara resmi dianggap astronot, karena proyek Angkatan Udara dan Badan Antariksa Amerika Serikat tidak terhubung. Namun, di tahun 1997, setelah melakukan peninjauan ulang dengan Angkatan Udara, Lawrence dan semua orang dari MOL akhirnya diklasifikasikan sebagai astronot, yang kemudian memperkuat posisi mereka dalam sejarah ruang angkasa Amerika Serikat.
Lawrence mungkin tidak berhasil masuk orbit, tetapi pencapaian atas kepeloporannya diakui dalam sebuah upacara di Pusat Antariksa Kennedy Florida pada 8 Desember 2017, saat memperingati 50 tahun kematiannya. Prestasinya juga membuka jalan bagi mereka yang datang setelahnya, seperti Guion Bluford yang menjadi astronot berkulit hitam pertama pada tahun 1983 yang berhasil ke luar angkasa dan Dr. Mae Jemison, yang menjadi wanita berkulit hitam pertama yang keluar angkasa pada tahun 1992.
ADVERTISEMENT
“Dan dia pasti terkenal. Ia masih terkenal di antara kita semua, dan dia pasti masih merindukan hari ini,” tutup Crippen.