Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menggelapkan Kembali Kulit Dewa dan Dewi Hindu demi Keadilan
22 Januari 2018 9:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah kampanye dikumandangkan di India, dengan menyajikan dewa dan dewi Hindu dalam warna kulit yang lebih gelap.
Hasrat untuk memiliki kulit cerah sudah menjadi stereotip massal di India. Selama berabad-abad, mereka kulit cerah identik dengan berkah dan nasib hidup lebih baik.
ADVERTISEMENT
Obsesi yang tidak sehat terhadap kulit terang tak hanya berlaku bagi manusia, dewa dan dewi Hindu juga kena imbasnya. Itulah alasan utama Bharadwaj Sundar ingin mengubah pola pikir masyarakat India terhadap masalah warna kulit.
Sundar, dilansir BBC International , Minggu (21/1/2018), menunjukkan beberapa contoh terparah penyelewengan warna kulit. Misalnya, Dewa Krishna yang dalam kitab suci digambarkan berkulit gelap namun sering ditampilkan berkulit cerah oleh masyarakat modern India.
Begitu juga Ganesha, yang berkepala gajah, sering digambarkan berkulit terang. Padahal, masyarakat India pun pasti tahu, tak ada gajah putih di India.
Kerja sama Sundar dengan fotografer Naresh Nil ialah untuk merobohkan paradigma keliru tersebut. Mereka berdua kini sedang menggagas proyek "Dark is Divine", merekrut model pria dan wanita berkulit gelap untuk memeragakan dewa dan dewi Hindu dalam warna kulit yang lebih jujur.
ADVERTISEMENT
"Penampilan memainkan peran utama dalam sikap kita memandang orang, terutama wanita, dan kami merasa masalah ini perlu ditangani. Kami mencoba menentang keyakinan bahwa memiliki kulit terang itu lebih unggul," tegas Sundar.