Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Mengungkap Menu Makanan ‘Kedai Pecel Lele’ di Romawi Kuno
13 Februari 2021 11:11 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Flickr/vittorio vida](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1613188892/nroiu2vvfdhk5dtw47rf.jpg)
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu media sosial pernah diramaikan oleh gambar yang menampakan sebuah kedai pecel lele di salah satu situs peradaban Pompeii. Sudah tentu gambar ini viral, mengingat lokasi itu ialah kota penting pada masa Romawi kuno.
ADVERTISEMENT
Lantas, sebenarnya seperti apa dan mengapa ada kedai pecel lele di sentra peradaban yang hancur akibat letusan gunung berapi Vesuvius pada abad ke 79 M?
Pada Desember 2020, para arkeolog di Taman Arkeologi Pompeii mengumumkan bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa dua pria dan anjing, saat mereka menggali tempat makanan kuno (re: kedai pecel lele) ini, yang dikenal sebagai thermopolium.
Itu terletak di Regio V, di tepi barat bagian timur laut Pompeii yang belum digali. Konter thermopolium terawat baik, terdapat wadah penyimpanan keramik (dikenal sebagai dolia), dan seni dinding yang terdapat tahun pembuatan konter tersebut.
Konter batu besar itu juga dihiasi dengan lukisan dinding yang menggambarkan pemandangan kehidupan sehari-hari di tempat tersebut, seperti bendera dan alat memasak; nimfa laut yang mengendarai kuda laut; gambar mallard, ayam; dan anjing melengkapi lukisan dinding di konter tersebut.
ADVERTISEMENT
Bersandar pada bar adalah beberapa toples keramik, yang dikenal sebagai amphorae, yang awalnya menampung anggur Yunani diproduksi dan diimpor secara lokal. Terakhir, beberapa dolia berisi tulang beberapa jenis hewan dan satu dolium .
Thermopolium ini mengundang kita ke dalam lingkungan arkeologi yang memberikan indikasi tentang tempat banyak orang Pompeii menikmati makanan yang dimasak. Menurut Dr. Anna Maria Sodo, direktur dan petugas arkeologi dari Antiquarium of Boscoreale, di wilayah Vesuvian saja, hanya 40 persen dari tempat tinggal perkotaan dari pekerja miskin dan 66 persen dari rumah kelas menengah yang memiliki perapian untuk memasak. Untuk memenuhi permintaan yang tinggi, setidaknya ada 80 gerai makanan dan minuman di Pompeii (situs tersebut belum sepenuhnya digali).
ADVERTISEMENT
Jadi, dengan popularitas gerai seperti itu, jenis makanan apa yang thermopolium ini sajikan untuk warga sehari-hari?
Untuk menduga makanan apa yang mungkin telah disajikan di sini, dapat dimulai dengan melihat sisa-sisa arkeologi yang ditemukan di dalamnya. Ini termasuk lukisan dinding yang dilukis di konter layanan dan isi amphorae serta dolia.
Satu dolium berisi tulang bebek, babi, kambing, dan ikan, serta cangkang dari siput darat. Tulang bebek khususnya, sesuai dengan lukisan dua mallard yang dilukis di bagian depan konter, mungkin sebagai menu bergambar. Sementara beberapa ahli telah mengusulkan bahwa sisa-sisa fauna ini mungkin menyiratkan bahwa orang Pompeii abad pertama mengonsumsi semur atau sup yang terdiri dari beragam makhluk.
Karena dolia terutama digunakan untuk penyimpanan makanan kering dan cair, dan bukan untuk memasak, ada kemungkinan bahwa tulang dan cangkang yang ditemukan di dolium mewakili sisa makanan dari toko daging (persiapan makanan yang dilakukan di belakang meja, atau pos) atau sisa makanan yang ditinggalkan oleh pelanggan.
ADVERTISEMENT
Mempertimbangkan beberapa bukti, bila berhipotesis bahwa apa yang tercantum catatan sastra Latin tentang "daging rebus", "kaldu dan potongan daging," dan "bau dan asap" dari rumah rebus mengacu pada popina, maka kita juga dapat berspekulasi bahwa tulang dan cangkang (yang ditemukan di dolium yang baru digali di Regio V) ialah bahan untuk menjadi kaldu.