Menilik Sejarah Penemuan Kapal Perang Mewah Swedia Abad ke-17

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
14 November 2019 6:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Raja Gustav II Adolf yang merupakan penguasa swedia dari tahun 1611 hingga 1632
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Raja Gustav II Adolf yang merupakan penguasa swedia dari tahun 1611 hingga 1632
ADVERTISEMENT
Raja Gustav II Adolf adalah penguasa Swedia yang memerintah dari tahun 1611 hingga 1632. Ia sering dianggap sebagai salah satu komandan militer terhebat sepanjang masa, dengan penggunaan senjata gabungan yang inovatif.
ADVERTISEMENT
Pada 1628 ketika negaranya sedang berperang dengan Polandia-Lithuania, kapal perang pesannya telah selesai dibuat. Kapal itu diberi nama Vasa, dan diperkirakan menjadi kapal perang yang terkuat. Nahas, kapal itu ternyata tidak seimbang sehingga ketika diluncurkan, kabinnya oleng dan langsung tenggelam ke dasar laut. Gustav merasa kecewa, ia akhirnya memesan serangkaian kapal perang baru di antaranya plpplet (Apple), Krona (crown) dan Scepter (anda dapat menembaknya).
Tidak seperti Vasa, kapal-kapal itu sangat kuat dan seimbang untuk dipakai bertugas di angkatan laut Swedia. Hingga ketika kapal-kapal itu semakin tua dan harus dipensiunkan, mereka sengaja menenggelamkannya.
Tim arkeologi dari Museum Maritim dan Transportasi Nasional (yang mencangkup museum Vasa dan Vrank) berserta angkatan Laut Swedia mencoba mencari kembali bangkai kapal-kapal itu. Berdasarkan sejarah, abad ke 17 kepulauan Vaxholm memang menjadi wilayah penting dalam kemaritiman kerajaan Swedia.
ADVERTISEMENT
Kala itu Vasa yang tenggelam secara mengecewakan, pertama kali ditemukan berada dibawah laut Pulau Djurgarden Stockholm. Sedangkan kapal pengganti Vasa yang telah dipensiunkan berdasarkan penafsiran sejarah, diperkirakan berada di dekat Vaxholm, sebuah Kepulauan Bucolic di luar Stockholm, sebagai pertahanan melawan Denmark dan Belanda.
Foto: Kemegahan kapal perang Vasa yang tenggelam secara mengecewakan
Ternyata penafsiran tim benar, mereka menemukan dua bangkai kapal kayu di dasar laut yang nampak memiliki ukuran dan desain mirip dengan Vasa. Jin Hansson, seorang arkeologi maritim menceritakan pengalamannya ketika menjadi orang pertama yang menyelam untuk melihat kemungkinan bangkai kapal itu berada. Ia kaget bukan main
ADVERTISEMENT
Walaupun kedua bangkai kapal ditemukan dalam kondisi buruk akibat terdegradasi, Hasson mengatakan ia masih dapat melihat jelas balok dek, lutut, dan detail-detailnya disalah satu kapal. Kondisi ini sangat menguntungkan peneliti, mereka tidak kehilangan bentuk aslinya. Kombinasi keberuntungan dan Laut Baltik yang dingin membuat cacing kapal dan spesies laut lainnya tidak dapat merusak bangkai kapal.
Tim kini sibuk melakukan identifikasi terhadap bangkai itu, mereka merasa terbantu oleh bangkai Vasa yang ditemukan dulu.
ADVERTISEMENT
Kedua kapal itu memang meningkatkan pemahaman kita tentang kekuatan angkatan laut saat itu.
Foto: Museum Vrak adalah museum tempat Vasa di pajang
Perairan Vaxholm sengaja diselidiki sebelum pembukaan Museum Vrak di pulau yang sama tempat Vasa sekarang beristirahat, tinggi dan kering. Penemuan Vasa telah membangkitkan semangat peneliti untuk menemukan salah satu kapal saudara perempuan Vasa, plpplet, yang telah dibangun bersama Vasa tetapi terbukti lebih layak berlayar.
Menurut Hanssons, penemuan bangkal kapal ini tidak tertutup hanya dikalangan peneliti saja. Mereka yang tertarik dengan ini juga dapat mengikuti perkembangan penelitian mereka. "Museum yang lebih hidup, tidak hanya pameran permanen." Kata Hanssons.
ADVERTISEMENT
Sumber: visitstockholm.com | altasobcura.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org