Konten dari Pengguna

Menyesali Tato Mata yang Beresiko Kebutaan Permanen

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
1 Oktober 2017 19:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang model di Kanada memperingatkan orang-orang agar jangan pernah mengorbankan hal penting dalam hidup cuma untuk bergaya. Betapa dia menyesali tato mata yang beresiko kebutaan permanen.
Menyesali Tato Mata yang Beresiko Kebutaan Permanen
zoom-in-whitePerbesar
Foto: thestar.com
ADVERTISEMENT
Catt Gallinger mengatakan bahwa dia memutuskan untuk mengubah sklera, dari yang alami berwarna putih menjadi ungu. Awalnya dia sangat antusias, "Membuatku merasa lebih nyaman dengan fisikku."
Tapi, empat minggu setelah tato itu dia dapatkan, matanya mulai mengeluarkan cairan berwana ungu disertai rasa sakit yang menyiksa. Cemas kondisinya urung membaik, lantas dia pergi ke rumah sakit.
Menyesali Tato Mata yang Beresiko Kebutaan Permanen (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: y108.ca
"Dokter dan ahli bedah sepakat, penglihatanku tak akan membaik (jika tetap memaksakan punya tato di mata). Akan berantakan atau sama sekali buta," paparnya seperti dilansir dari CBS News.
Ahli bedah yang menangani masalah Gallingger bilang, skleranya robek akibat jarum tato. Kedalaman dan jumlah tinta yang dimasukkan juga berbahaya bagi mata. Dokter juga khawatir jika peralatan yang digunakan tidak steril sehingga menyebabkan infeksi.
Menyesali Tato Mata yang Beresiko Kebutaan Permanen (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: refinery29.com
ADVERTISEMENT
Demi menghimbau pada orang-orang di luar sana yang mungkin berniat mentato mata, Gallingger mengunggah beberapa foto di Facebook. Matanya terlihat bengkak setelah diberi beberapa tetes antibiotik, dan tatonya juga luntur.
"Hari ini, aku tak berniat mentato mata lagi!" sesal Gallingger.