Konten dari Pengguna

Misteri Urine Biru di Balik Kegilaan Raja George III

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
5 Maret 2018 10:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dahulu, tak banyak yang tahu, bahwa urine biru berkaitan dengan sakit jiwa yang diderita Raja George III.
Misteri Urine Biru di Balik Kegilaan Raja George III
zoom-in-whitePerbesar
Foto: anglotopia.net
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Raja George III terkenal dengan sebutan 'mad king who lost America'. Dia sering jatuh sakit, mudah marah dan meracau, hal itu pula mengganggu kinerjanya di panggung politik.
Tahtanya berakhir pada tahun 1820, tetapi sepuluh tahun sebelumnya dia sebenarnya sudah dipaksa meninggalkan jabatan karena penyakit mental. Nahas baginya, orang-orang terlalu cepat menyimpulkan kegilaan itu dengan dikaitkan pada asumsi polahnya yang negatif.
Barulah pada tahun 1969, sisi terang tentang kondisi Raja George III mulai terkuak. Studi dari Scientific American mengasumsikannya telah mengidap porfiria, penyakit yang disebabkan penumpukan porfirin dalam tubuh.
Asal kata porfiria ialah porphura, yang dalam bahasa Yunani berarti ungu. Merujuk pada warna air seni penderitanya yang umumnya berwarna ungu. Tetapi dalam beberapa kasus, seperti dialami Raja George III, urine penderitanya berwana biru.
ADVERTISEMENT
Penyakit ini mempengaruhi sistem saraf, yang gejalanya meliputi halusinasi, insomnia, kegelisahan, bahkan paranoia. Raja George III hidup ketika ilmu kedokteran masih sangat terbatas, tak ada yang mengerti cara menangani penderitaannya kala itu.