Konten dari Pengguna

Mitos di Balik Taman Vulgar Korea Selatan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
21 November 2017 22:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jangan mengharapkan seni santun dari Haesindang Park yang tidak dibuat untuk anak-anak. Meski ada cerita tentang kecemasan rakyat di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Dekat desa di pesisir Sinnam, Korea Selatan, wisatawan dapat melihat hampir 300 monumen vulgar. Kumpulan genital tegak, jorok, dan... Ah, entah deskripsi apa yang tepat untuk menjelaskan tempat porno ini.
Mitos di Balik Taman Vulgar Korea Selatan
zoom-in-whitePerbesar
Foto: metro.co.uk
Dikisahkan, menurut kepercayaan warga lokal dan dilansir Natgeo Traveller, ada seorang calon pengantin wanita yang gagal menikah karena bakal suaminya yang nelayan telah lebih dulu meninggal di lautan.
Dia hanya bisa termenung di atas batu karang dan akhirnya mati juga di sana, dalam kesedihan. Rohnya gentayangan, mengutuk lautan, dan semenjak itu warga jadi sulit menangkap ikan.
Demi memperbaiki perekonomian, satu-satunya cara yang dapat menyenangkan hati sang hantu calon pengantin perawan ialah dengan membangun patung-patung kelamin pria. Memang hanya 'itu' yang membuat dia mati penasaran.
ADVERTISEMENT
Tak ada tanggal atau petunjuk kapan semua patung itu dibuat. Namun sampai kini penduduk lokal masih mengadakan ritual demi menangkis kutukan tersebut.