Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Nasib T UMi, Bintang yang akan Mati
11 Agustus 2019 18:39 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bukan cuma makhluk hidup, bintang yang termasuk ke dalam benda langit juga bisa mengakhiri kehidupannya alias mati. Bintang yang proses menuju kematiannya diamati oleh para astronom adalah T Ursae Minoris atau T UMi. Pengamatan menunjukkan, bintang T UMi yang telah mengalami banyak perubahan selama beberapa dekade terakhir dan kematiannya semakin dekat.
ADVERTISEMENT
Tak semua bintang mati dengan cara yang sama. Bintang-bintang besar yang massanya lebih dari delapan kali matahari mati lewat supernova, fenomena ledakan besar dari bintang tersebut. Namun bintang-bintang yang lebih kecil tidak mati dengan cara seperti supernova. Bintang kecil mati tanpa selalu ada ledakan besar atau hal spektakuler lain.
T UMi termasuk bintang yang akan mati tanpa supernova. Bintang yang memiliki massa tak lebih dari delapan kalinya matahari akan melepaskan lapisan luarnya hingga menyisakan inti bintang yang kecil dan berwarna putih. Tak seperti supernova yang kerap terlihat mata manusia melalui alat bantu. Proses kematian bintang kecil sangat sulit diamati karena prosesnya yang begitu lambat.
Meski demikian, bukan berarti para astronom benar-benar tidak mengamati kematian bintang kecil. Dr. Meridith Joyce dari Australian National University bersama rekan-rekannya telah menganalisis apa yang terjadi pada T UMi dan melaporkannya di The Astrophysics Journal. Adapun astronom amatir telah mengamati T UMi sejak 1905 dan mencatat tingkat kecerahan cahayanya.
ADVERTISEMENT
Analisa Joyce menyimpulkan bahwa lapisan luar T UMi dibuang melalui serangkaian dorongan yang berlangsung selama beberapa abad. Diperkirakan, T UMi masih membutuhkan 25 dorongan untuk membuang semua lapisan luarnya dan 5 sampai 10 di antaranya masih belum terjadi.
Penyusutan T UMi diperkirakan akan berakhir dalam 30 sampai 50 tahun, Nantinya, T UMi akan berubah menjadi dingin.
Jika T UMi diprediksi akan mati dalam waktu puluhan tahun, lalu bagaimana dengan matahari selaku bintang yang keberadannya berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup manusia?
Joyce punya jawabannya. "Matahari memiliki setidaknya 5 miliar tahun lagi untuk pergi sebelum memasuki fase raksasa merah." ujar Joyce. Pada fase raksasa merah, matahari akan berkembang untuk menelan Merkurius, Venus, dan mungkin Bumi sebelum akhirnya matahari berubah menjadi bintang katai putih, yaitu bintang yang tidak lagi bersinar.
ADVERTISEMENT
Sumber: iflscience.com | nasa.gov