Konten dari Pengguna

Nordlingen, Kota yang Tercipta dari Bebatuan Luar Angkasa

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
17 Agustus 2020 5:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Flickr/WeaselX100
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Flickr/WeaselX100
ADVERTISEMENT
Bagaimana rasanya memiliki rumah dengan tembok yang senantiasa berkilauan oleh berlian? Bagi kebanyakan orang, hal ini tentu akan sangat istimewa. Namun, bagi orang-orang di Nordlingen, tak ada yang perlu dihebohkan.
ADVERTISEMENT
Selama pembangunan Kota Nordlingen, Jerman, yang dalam catatan sejarah dimulai pada abad ke-9, penduduk setempat percaya bahwa mereka tinggal atas kawah gunung berapi yang telah punah. Anggapan tersebut terus berlanjut, sampai akhirnya pada tahun 1960-an seorang ahli geologi dari Amerika Serikat, Eugene Shoemaker dan Edward Chao, membeberkan fakta mengejutkan. Menurut mereka, lanskap Nordlingen tidak memenuhi kriteria untuk kawasan bekas gunung berapi, namun lebih pas sebagai area bekas hantaman asteroid raksasa.
Diperkirakan sekitar 15 juta tahun yang lalu, sebuah asteroid sepanjang satu kilometer terbang dengan kecepatan 25 kilometer per detik. Lalu, setelah masuk dan terkikis oleh lapisan atmosfer, benda luar angkasa itu menabrak tanah, dan menciptakan kawah sepanjang 26 kilometer.
ADVERTISEMENT
Belasan juta tahun berselang, perkotaan Nordlingen pun dibangun di sana. Menggunakan bebatuan suevite yang merupakan pecahan kecil dari asteroid. Alhasil, berkat bahan bangunan dari bedan luar angksa, hampir seluruh konstruksi yang ada di kota itu memiliki dinding yang berhiaskan berlian.
Foto: Flickr/Ulrich Berens
Berlian-berlian yang terpajang di dinding-dinding Kota Nordlingen memang hanya berukuran 0,22 milimeter. Akan tetapi, jika dikumpulkan, jumlah semuanya akan teramat banyak.
"Kami melihatnya setiap hari, itu bukan hal yang istimewa," seloroh Stefan Hölzl, ahli geologi dan direktur Museum Rieskrater yang ada di Kota Nordlingen, dilansir BBC International. Dengan tembok-tembok di Nordlingen yang tak pernah berhenti berkilauan, rupanya warga di sana tak terlalu menganggapnya sebagai hal luar biasa.