Obat HIV yang Bekerja sampai Tingkat Atom

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
5 Februari 2020 12:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Gambar: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
HIV merupakan salah satu virus yang dapat menyerang kekebalan tubuh manusia. Semakin kuat virus HIV yang ada di tubuh manusia, maka sistem kekebalan tubuhnya akan semakin melemah. Virus ini juga dapat melahirkan AIDS apabila dibiarkan dalam waktu yang lama dan dapat menular ke orang lain.
ADVERTISEMENT
Disadari sejak kemunculannya pada tahun 1981, sampai saat ini masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan penderita HIV, yang ada hanyalah obat-obatan untuk pencegahan dan penularan HIV. Maka, para peneliti terus berupaya untuk melakukan penelitian agar dapat memerangi virus HIV.
Seperti pada baru-baru ini, para peneliti telah menemukan bagaimana obat-obatan HIV dapat mengikat virus HIV dalam tingkat atom. Tentu penemuan ini membuka pintu untuk lebih memahami perawatan saat ini dan yang akan datang, bahkan untuk merancang perawatan yang lebih efektif di masa depan.
Penelitian tersebut berfokus pada intasome, sebuah protein utama yang memungkinkan virus untuk menginfeksi sel manusia. Intasome memiliki tugas untuk pindah ke setiap sel manusia dan mengintegrasikan virus ke dalam DNA manusia. Obat yang dapat memblokir intasome ini disebut sebagai Integrase Transfer Inhibitor (INSTIs).
ADVERTISEMENT
Mengisolasi intasome jauh lebih mudah, dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan retrovirus berbeda, yang disebut foamy virus dan pertama kalinya digunakan untuk mengetahui bagaimana INSTIs dan intasome berinteraksi. Tim peneliti ini menjadi tim pertama yang mengetahui struktur intasome HIV pada tahun 2017 lalu. Berkat penemuan baru ini, penelitian tersebut telah membantu dalam menghasilkan struktur detil intasome saat diblokir oleh INSTIs.
Hasil analisis menunjukkan cara kerja obat terbaru ini dalam memblokir virus HIV di dalam sel manusia. Ternyata, obat ini dapat mengisi seluruh ruang yang ditempati oleh DNA. Jadi, intasome yang mencoba untuk bermutasi akan terhalang oleh obat yang menempel di DNA ini, sehingga mutasi yang dilakukan intasome akan menjadi sia-sia.
ADVERTISEMENT
“Kami dan banyak orang lain telah bekerja untuk mencapai tujuan ini selama beberapa dekade dan hasilnya sangat menarik, bahwa pada akhirnya kita sekarang dapat memahami bagaimana penghambat HIV bekerja secara rinci dan membantu pengembangan obat baru,” jelas Min Li, seorang staf ilmuwan di Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal.
Sumber: sciencedaily.com| technologynetworks.com | medicalxpress.com