Okultasi, Fenomena Astronomi yang Kini Bisa Diprediksi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2019 5:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Okultasi, peristiwa tertutupnya suatu obyek oleh obyek lain yang melewatinya, bisa dibilang sebagai satu hal yang begitu menakjubkan di dunia astronomi. Bayangkan saat sebuah benda langit melewati bintang yang jauh. Meski hanya berlangsung selama sepersekian detik, peristiwa itu dapat memberi banyak informasi mengenai obyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena berlangsung begitu singkat, tentu tidak mudah untuk mencari tahu kapan peristiwa itu akan terjadi dan bisa disaksikan. Namun, kesulitan itu nampaknya perlahan sirna lewat inovasi dari European Space Agency (ESA) selaku badan antariksa Eropa. ESA kini sedang menyiapkan sebuah peta bintang di galaksi kita yang paling akurat.
Para peneliti ESA telah menggunakan data pertama dari peta tersebut untuk memperkirakan kapan terjadinya okultasi bulan es Jupiter, Europa. Ini adalah pertama kalinya para astronom mengamati Europa yang men-okultasi bintang. Sebelumnya, hanya dua bulan Jovian lain, Io dan Callisto, yang pernah diamati saat pergerakannya menimbulkan gerhana.
Pengamatan atas okultasi Europa bisa memberi informasi baru mengenai seluk-beluk bulan. Nantinya, akan dimungkinkan perhitungan atas bentuk dan ukuran bulan yang lebih tepat.
ADVERTISEMENT
Europa memiliki kemiripan dengan Bumi di mana wujudnya tidak berupa bola dengan bentuk sempurna, melainkan ellipsoid. Para peneliti mengukur jari-jari Europa dengan angka 1.561,2 kilometer dengan area garis khatulistiwa yang lebih luas (1.562 kilometer) dan sedikit lebih pendek di kutubnya (1.560,4 kilometer).
ESA mengandalkan Gaia untuk menggali data terhadap Europa. Gaia adalah satelit milik ESA yang mampu memberi informasi akurat mengenai posisi dan kecepatan lebih dari satu miliar bintang yang ada. Dari data Gaia, diperkirakan bahwa Europa akan bergerak melintasi sebuah bintang bercahaya terang pada Maret 2017.
Tidak hanya satu, ESA juga mampu membuat beberapa perkiraan lain mengenai waktu terjadinya okultasi. Misalnya okultasi bulan Jupiter lain bernama Callisto yang diprediksi berlangsung pada Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa perkiraan ESA mengenai okultasi yang akan terjadi di masa depan? Ternyata, okultasi yang akan datang adalah dari Europa (22 Juni 2020), Callisto (20 Juni 2020, dan 4 Mei 2021), Io (9 dan 21 September 2019, dan 2 April 2021), dan Ganymede (25 April, 2021).
Sumber: iflscience.com | britannica.com