Ontonagon Boulder, Bongkahan Besar Tembaga Murni dari Michigan

(Foto: Wikimedia Commons)

Batu-batu tembaga besar seperti Ontonagon Boulder sebenarnya pernah banyak terhampar di seluruh Keweenaw Peninsula, Michigan, Amerika Serikat. Sebelum gletser mulai mencair 10.000 tahun lalu, wilayah itu tertutup sepenuhnya oleh lapisan es yang memotong tembaga asli dari sumbernya. Lalu, setelah es menghilang, potongan besar tembaga murni--yang telah terlepas dari bebatuan biasa--pun tersebar begitu saja tanpa perlu ditambang.

Kendati begitu, eksitensi potongan-potongan tembaga tersebut tak pernah dianggap serius sebelum abad ke-17. Kebanyakan pendatang dari Eropa hanya menganggapnya sebagai mitos Suku Indian atau kisah nyata penemuan batu tembaga ukuran kecil yang dilebih-lebihkan.

Sebagai contohnya, yaitu Ontonagon Boulder, yang popularitasnya bermula dari dongeng tentang batu tembaga raksasa seukuran rumah di tepian Sungai Ontonagon. Pada 1766, seorang penjelajah Alexander Henry berhasil membuktikan bahwa bongkahan tembaga murni itu benar-benar ada, tetapi dia terlalu berlebihan dalam mendeskripsikannya.

Henry bilang Ontonagon Boulder begitu lunak, sehingga dapat mudah dipotong, dengan berat sekitar 10 ton. Karena penasaran oleh laporan Henry, selang beberapa dekade kemudian, ahli geologi Henry Schoolcraft pun mulai mencari batu legendaris itu dan dia sangat kecewa ketika menemukannya pada tahun 1819 karena tak sefantastis yang dikisahkan.

Bagaimana pun, terlepas dari kekesalan Schoolcraft (yang kemungkinan termakan bualan dongeng batu sebesar rumah), Ontonagon Boulder tetaplah salah satu bongkahan tembaga murni yang pernah ditemukan. Berat aktualnya sekitar 1,68 ton, dan akan berkilau laiknya cermin bila dipotong. Kini, bongkahan itu berada di Museum Nasional Sejarah Alam, Washington, dan sangat jarang ditampilkan untuk publik.

Sumber: michigan.gov | amusingplanet.com