Orang Eropa Pertama yang Pakai Celana dan 3 Fakta Suku Celtic

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
12 Mei 2021 12:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Prajurit Celtic yang dilengkapi terompet dan helm perunggu. | Wikimedia Commons/Kabuto 7 (CC)
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Celtic yang dilengkapi terompet dan helm perunggu. | Wikimedia Commons/Kabuto 7 (CC)
ADVERTISEMENT
Di telinga modern, kata "Celtic" mengingatkan kita tentang seni, sastra, dan musik tradisional, dari Irlandia dan Skotlandia.
ADVERTISEMENT
Namun, pada kenyataannya, orang Celtic kuno adalah sekelompok manusia yang tersebar luas dan berasal dari Eropa tengah, yang mencakup Austria, Ceko, Hongaria, dll.
Terdapat 5 fakta yang telah dipelajari para sejarawan tentang bagaimana suku yang kaya raya itu hidup, begini uraiannya:
Bangsa Celtic adalah kelompok terbesar di Eropa kuno
Kebudayaan kuno yang dikenal sebagai Celtic pernah meluas jauh melampaui Kepulauan Inggris. Dengan wilayah yang terbentang dari Spanyol hingga Laut Hitam. Celtic, secara geografis, merupakan kelompok orang terbesar yang mendiami Eropa kuno.
Kesulitan melacak sejarah Celtic adalah fakta tidak satu pun dari orang-orang kuno yang tinggal di Eropa Barat atau Tengah ini akan menyebut diri mereka Celtic. Nama itu berasal dari orang Yunani, yang pertama kali melakukan kontak dengan orang "barbar" yang mereka sebut Keltoi pada tahun 540 SM di pantai selatan Prancis. Bangsa
ADVERTISEMENT
Celtic kuno tidak pernah menjadi satu kerajaan atau kekaisaran, tetapi kumpulan ratusan kepala suku dengan budaya bersama dan bahasa yang berbeda.
Bangsa Celtic digambarkan sebagai prajurit barbar
Karena bangsa Celtic sendiri tidak meninggalkan sejarah tertulis, sejarawan harus bergantung pada catatan yang diakui bias dari musuh-musuh mereka dalam pertempuran, seperti Yunani dan kemudian Romawi.
Sejarawan tidak tahu mengapa orang Yunani menyebut mereka Keltoi, tetapi nama itu tetap melekat. Celtic pun mengembangkan reputasi di Yunani sebagai peminu, orang liar yang suka berjuang keras. Prajurit Celtic sering bertempur tanpa busana dan dihargai sebagai tentara bayaran di seluruh Mediterania.
Sementara bangsa Romawi menyebut bangsa Celtic dengan sebutan Galli atau Gallia. Mereka sering bentrok dengan suku Celtic yang menginvasi pos terdepan Romawi di Italia Utara.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 387 SM, seorang panglima perang Celtic yang tak kenal takut bernama Brennus pernah menyegel reputasi biadab bangsa Celtic, dengan menjarah dan menjarah Roma secara kejam. Ia pun membunuh sebagian besar Senat Romawi.
Prajurit Celtic. | Wikimedia Commons/Silar (CC)
Gundukan kuburan Celtic kuno mengungkapkan masyarakat yang kompleks
Bangsa Celtic memang membingungkan sejarawan. Di samping kesan yang begitu barbar dan menakutkan, mereka juga sebenarnya orang-orang yang punya peradaban maju.
Kompleksitas itu dibuktikan dengan kerajinan logam dan perhiasan rumit yang digali dari benteng bukit Celtic kuno dan gundukan pemakaman di seluruh Eropa. Salah satu gundukan di dekat Hochdorf, Jerman, menyimpan sisa-sisa kepala suku Celtic; dan banyak artefak yang mengarah ke masyarakat Celtic yang kompleks dan bertingkat.
Gundukan kepala suku Hochdorf berasal dari tahun 530 SM, yang oleh para arkeolog disebut sebagai periode Hallstatt akhir, ketika budaya Celtic terkonsentrasi di Eropa Tengah. Kepala suku itu dibaringkan di sofa perunggu panjang dengan roda dan mengenakan perhiasan emas, termasuk pita leher Celtic tradisional yang disebut torc.
ADVERTISEMENT
Dia pula dikelilingi oleh hiasan tanduk minum dan kuali perunggu besar, yang masih menyimpan sisa-sisa madu tahan lama.
Celtic mungkin salah satu orang Eropa pertama yang memakai celana
Bangsa Celtic kuno terkenal dengan tekstil wolnya yang berwarna-warni dan merupakan cikal bakal tartan Skotlandia yang terkenal.
Sejarawan percaya bahwa Celtic adalah salah satu orang Eropa pertama yang memakai celana. Namun, mereka tidak memiliki kancing. Jadi, mereka mengikat pakaian dengan jepitan yang disebut fibulae. [*]