Para Penebang yang Merobohkan Pohon-Pohon Raksasa di California

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
15 September 2020 23:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Flickr/Greg Bishop
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Flickr/Greg Bishop
ADVERTISEMENT
Ketika etnis Eropa-Amerika mulai pindah ke arah barat, pada tahun 1800-an, mereka membutuhkan bahan material untuk membangun rumah maupun hal lainnya untuk kehidupan mereka sehari-hari. Maka perusahan penebang komersial pun mengikuti ekspansi Eropa ke Amerika, demi mengantisipasi semua kebutuhan penduduk. Sialnya, kemajuan industri penebangan kayu, yang dengan cepat menjadi industri manufaktur menjajikan, menyisakan jejak-jejak negatif dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Ketika sumber emas ditemukan di Barat Laut California pada tahun 1850, ribuan orang mulai bermigrasi menuju kawasan yang bernama Redwood, untuk mencari kehidupan dan mata pencaharian baru. Dinamakan kawasan Redwood karena terdapat pohon-pohon besar yang berwarna merah. Saat para imigran merasa gagal memanfaatkan sumber daya emas, mereka pun beralih haluan dengan memanen pohon raksasa yang melimpah, yang semulanya bertujuan untuk dijadikan bahan material membuat rumah dan media peradaban lain.
Pohon-pohon ini adalah salah satu spesies pohon tertinggi di dunia dan jumlah yang teramat banyak di wilayah Redwood, California. Ukuran kayunya besar dan sangat berkualitas, sehingga harganya pun mahal. Ditambah dengan faktor pohon redwood (Sequoia sempervirens) ini memiliki tingkat daya tahan yang juga tinggi.
Foto: Flickr/Greg Bishop
Maka, pada tahun 1853, sembilan pabrik kayu telah berdiri di Eureka, kota yang sebelumnya berpotensi menjadi sumber emas. Pada periode itu, hutan redwood terhitung memiliki luas lebih dari 2 juta hektare atau setara dengan 8.100 km persegi. Para penebang menggunakan kapak, gergaji, dan metode konservatif untuk menebang pohon redwood. Teknologi yang berkembang pesat di abad ke-20 memungkinkan lebih banyak pohon untuk dipanen dalam waktu yang lebih singkat.
ADVERTISEMENT
Penipuan lahan pun sudah menjadi hal yang biasa, karena kawasan yang sebelumnya sangat terbuka untuk publik menjadi kawasan yang dikelola oleh perusahaan swasta. Hasil panen dari ribuan hektare lahan itu hilang akibat penipuan lahan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pohon-pohon bertumbangan, kayunya entah ke mana.
Hutan Redwood di California | Wikimedia Commons
Setelah beberapa dekade penebangan dilakukan secara leluasa dan tanpa halangan, upaya serius konservasi kemudian muncul. Pada tahun 1918, komunitas konservasi Save-the-Redwood League didirikan untuk melerstarikan pohon redwood yang tersisa. Pada saat Taman Nasional Redwood diresmikan tahun 1968, hampir 90% pohon redwood telah ditebang di California. Jumlah yang amat memprihatinkan.
Sampai saat ini, Taman Nasional dan Taman Kota Redwood hanya memiliki luas sebesar 133.000 hektar atau setara 540 km persegi. Selain melestarikan pohon redwood yang tersisa, taman ini juga melestarikan flora dan fauna di sana.
ADVERTISEMENT