Konten dari Pengguna

Patung Hananuma Masakichi yang Dihiasi Gigi dan Kuku Penciptanya

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
13 Oktober 2018 17:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ukiran tersebut dibuat Hananuma Masakichi sambil menatap dirinya sendiri di depan cermin.
Patung Hananuma Masakichi yang Dihiasi Gigi dan Kuku Penciptanya
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Patung kayu Hananuma Masakichi | commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Ketika masih hidup, Hananuma Masakichi dikenal sebagai iki-ninguo. Itu adalah sebutan bagi pembuat boneka di Jepang, yang lazimnya menciptakan patung seukuran manusia.
Pada usia 53, Masakichi mengetahui dirinya mengidap tuberkulosis. Dia cukup putus asa lantaran penyakit itu dan merasa tak akan hidup lebih lama. Sehingga, dia pun mulai menciptakan monumen doppelganger agar sang istri dapat senantiasa mengenangnya --setelah meninggal.
Masakichi menggunakan sekitar 2.000 potongan kayu, mengukirnya, dan menempatkannya secara hati-hati di setiap bagian tubuh manekin. Tanpa menggunakan satu pun sekrup atau paku, setiap potongan itu merekat dengan sambungan yang pas serta dikuatkan oleh pasak.
Tatkala kondisi tubuhnya kian parah, Masakichi memutuskan untuk menempelkan giginya sendiri pada patung. Dia juga menghiasi monumen doppelganger itu dengan kuku (dari tangan dan kaki) yang asli. Sampai patung tersebut selesai, Hananuma Masakichi hanya mengandalkan instingnya sendiri dan akurasi pantulan cermin.
ADVERTISEMENT
Dia memamerkan karyanya di Yokohama, Jepang, pada tahun 1885, dan sukses menarik perhatian dan pujian dari pengamat seni. Satu dekade setelah menyelesaikan magnum opusnya, Masakichi meninggal dunia.
Sumber: atlasobscura.com | huffingtonpost.com