Patung Yesus di Kursi Jalanan

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
20 November 2018 1:46 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa gereja menolak kehadiran patung ini karena dianggap menghina sosok kudus.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Sejak 2013, pematung dari Kanada Timothy Schmalz telah menempatkan patung misterius di bangku-bangku jalanan dan tersebar di beberapa negara. Patung perunggu seukuran manusia itu menggambarkan seseorang dengan wajah dan tangan yang tertutup selimut, tampak seperti anonim yang kehilangan rumahnya untuk tidur.
Tanpa bekas luka menganga di kakinya, akan sulit bagi khalayak untuk sadar bahwa sosok tersebut sebenarnya adalah Yesus. Dan ketika mereka menyadarinya, protes pun ditujukan kepada Schmalz.
Ketika patung Yesus tersebut dipasang di depan Gereja Episkopal St Alban, di lingkungan kelas atas Davidson, North Carolina, Amerika Serikat, seorang wanita menelepon polisi sementara yang lain menulis surat keluhan. Banyak yang menilainya sebagai penghinaan terhadap sosok yang disucikan, sehingga beberapa gereja menolak kehadirannya.
ADVERTISEMENT
Tetapi David Buck, pendeta dan pengurus Gereja Episkopal St Alban, justru menerima dengan baik keberadaan Patung Yesus Tertidur. Bertentangan dengan respons dari masyarakat di sekitarnya, Buck merasa, karya seni Schmalz memberikan keaslian deskripsi tentang Yesus yang mengekspresikan diri bagi masyarakat yang terpinggirkan.
"Kami percaya bahwa itulah jenis kehidupan yang Yesus miliki," tutur Buck dilansir National Public Radio. Sekalipun tak selalu mendapatkan dukungan penuh, patung-patung Yesus buatan Schmalz terus menyebar ke beberapa negara, dan pada April lalu salah satunya ditempatkan di Manchester, Inggris.
Sumber: npr.org | cbc.ca