Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pedagang Kaki Lima adalah Ciri Khas Romawi Kuno
15 April 2020 6:19 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di Roma kuno, pusat utama kekuatan Romawi kuno berada. Kota kosmopolitan ini sama seperti kota-kota lain pada umumnya, di mana penduduk kota sangat bergantung akan kehadiran para pengecer makanan, pakaian, dan barang-barang. Hiruk pikuk Roma kuno pun sangat didorong oleh polah pedagang eceran, sehingga salah satu aspek yang paling mencolok dari lanskap kota.
ADVERTISEMENT
Di tengah-tengah kota, mereka berjejeran di jalan raya utama. Mereka juga berkerumun di sekitar kuil, di tempat pemandian, di dekat teater, di area sirkus, dan di mana pun tempat yang paling berpeluang untuk menghabiskan dagangan.
Kuil-kuil biasanya didominasi oleh para pengecer karangan bunga biasanya; pertunjukkan teater oleh penjual makanan siap saji, seperti roti, sosis, dan kue kering; dan barang yang dijual lebih bervariasi di sekitar pelabuhan, di mana pedagang eceran mendirikan tenda sementara di sekitaran pepohonan, menawarkan barang-barang kepada orang-orang yang baru saja turun dari kapal.
Kesibukan ekonomi Roma kuno semakin terlihat pada bulan Desember, ketika rakyat merayakan festival Saturnalia untuk menghormati dewa Saturnus. Saat momen ini jubah-jubah dilepas agar pakaian yang digunakan dapat lebih nyaman, waktu dihabiskan untuk makan dan minum, budak diberi kebebasan, dan orang-orang saling bertukar hadiah.
ADVERTISEMENT
Para pedagang eceran pun menjual beraneka ragam makanan dan berbagai hadiah, untuk tradisi saling tukar itu. Beberapa juga menjual patung-patung kecil yang terbuat dari tanah liat. Tak sedikit juga dari mereka yang menjual berbagai macam vas bunga dan cincin berlian untuk para wanita.
Meskipun para pedagang kaki lima dapat dengan bebas berdagang di lingkungan Roma, namun kesetaraan ekonomi tetap tidak bisa disejajarkan dalam lapisan masyarakat. Para pedagang eceran yang menjual dagangannya dengan harga relatif murah, menjadikan tingkat ekonomi mereka selalu berada di bawah.
Di sisi lain, para bangsawan yang ingin mengesankan tamu akan mengunjungi pasar mewah yang dibangun secara khusus. Di sinilah makanan berkualitas tinggi, seperti ikan, daging, serta barang berharga mahal, dijual secara ekslusif.
ADVERTISEMENT
Sumber: historyextra.com | romeartlover.it