Konten dari Pengguna

Pelorus Jack, Lumba-lumba Pintar yang Menyelamatkan Banyak Kapal

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
13 Agustus 2020 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Lumba-lumba jenis risso | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Lumba-lumba jenis risso | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Di ujung utara Pulau Selatan, Selandia Baru, ada sebuah bentangan air yang sempit dan berbahaya yang disebut French Pass. Dahulu, banyak kapal sangat menghindarinya, karena arus yang sangat kuat dan dapat menyeret kapal untuk menabrak bebatuan yang ada di sekitar.
ADVERTISEMENT
Padahal, andai saja bisa dilewati, French Pass dapat menjadi jalan pintas bagi kapal yang ingin berlayar di antara Pulau Utara dan Selatan. Jika tidak, kapal-kapal harus memutar Pulau D'Urville, melintasi lautan yang luas, dan menghabiskan waktu lebih lama. Ketika Pulau Selatan hendak dipetakan untuk pertama kalinya, pada tahun 1827 kali, oleh seorang laksamana dari Prancis, Jules Dumont d'Urville, ia bersama dengan kru kapalnya bahkan hampir saja celaka karena memasuki celah tersebut.
Namun, enam puluh tahun kemudian, French Pass justru mulai menjadi rute yang sering dilalui oleh banyak kapal, untuk melakukan perjalanan antara Wellington dan Nelson. Apakah J.D. d'Urville telah berhasil mengetahui celah yang lebih aman untuk dilalui? Tidak. French Pass tetap menjadi jalur yang ganas dan berbahaya. Akan tetapi, kapal-kapal setelah J.D. d'Urville dapat melintasi jalur tersebut secara aman berkat bantuan dari seekor lumba-lumba.
ADVERTISEMENT
Foto: French Pass | Wikimedia Commons
Lumba-lumba tersebut termasuk dalam jenis risso dan mendapatkan julukan Pelorus Jack dari para pelaut. Jenis kelaminnya tidak pernah diidentifikasi secara positif, namun jika dilihat dari ukurannya, maka dipastikan bahwa Jack adalah pejantan.
Jack pertama kali terlihat pada tahun 1888, ketika Ia muncul di depan sebuah sekunar yang hendak mendekati French Pass. Awalnya, awak sekunar ini ingin menombaknya. Namun, istri kapten membujuk mereka untuk tidak melakukannya. Jack pun selamt dan justru memberikan bantuan kepada sekunar ini, dengan memandunya melalui saluran sempit. Ia berada tepat di samping sekunar selama 12 jam.
Semenjak kemunculannya, Jack telah setia memandu banyak kapal di perairan berbahaya itu, lebih kurang selama 24 tahun. Jack terakhir kali terlihat pada tahun 1912.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai rumor yang mengatakan, bahwa Ia telah ditombak oleh kapal penangkap ikan. Namun, dugaan kuat lainnya menjelaskan bahwa ia mungkin telah meninggal dunia karena usianya yang tua. Umur rata-rata lumba-lumba Riso berada di rentang 25 hingga 30 tahun, dan saat itu pun Jack sudah terlihat dewasa. Selama fase terakhirnya, Jack menjadi sedikit lebih lambat dan kapal yang mengikutinya juga sering mengurangi kecepatan mereka.