Penciptaan Alat Musik 'Sihir' yang Dimainkan Tanpa Disentuh

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
12 Mei 2020 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lev Sergeyevich Termen memaikan theremin | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Lev Sergeyevich Termen memaikan theremin | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cukup adil untuk menyebut theremin sebagai salah satu alat musik paling ganjil yang pernah dibuat oleh manusia. Tanpa tuts, tidak memiliki dawai, dan tentunya tak ada kunci, theremin mengeluarkan suara bernada hanya dengan dua batang logam yang bahkan tidak disentuh oleh pemainnya.
ADVERTISEMENT
Ketika kita menggerak-gerakkan tangan di sekitar perangkat ini, suara bergemetar pun muncul. Lebih menarik lagi, suara-suaranya berbeda bergantung pada bagaimana gerakan tangan kita. Tidak mengejutkan, pada masa lalu, instrumen ini pun pernah dianggap bekerja dengan bantuan sihir.
Awal peciptaannya terjadi pada tahun 1919, ketika fisikawan muda asal Rusia yang bernama Lev Sergeyevich Termen (panggilan lain: Leon Theremin) sedang mengerjakan osilator frekuensi tinggi untuk mengukur konstanta dielektrik gas. Lantas, Termen pun menambahkan sirkuit audio ke perangkatnya agar terdengar indikator nada saat mesin bekerja. Tanpa ia duga, ternyata mesin buatannya tidak hanya menanggapi konstanta dielektrik gas tetapi juga terhadap orang-orang yang ada di sekitar perangkat. Secara mengubah posisi tangan atau bergerak acak di sekitar perangkat, mesin ini pun meresponsnya dengan mengeluarkan suara-suara tak lazim.
ADVERTISEMENT
Sadar telah menciptakan sesuatu yang aneh nan menakjubkan, Termen berniat untuk mendemonstrasikan kepada rekan-rekan ilmuwannya. Satu tahun setelah ketidaksengajaan kreasi itu, Termen sudah cukup menguasai mesin ciptaannya dan siap untuk konser publik pertamanya.
Theremin | Wikimedia Commons
Mulanya, instrumen yang biasanya terdiri dari sebuah kotak dengan dua antena logam (satu vertikal dan satu horisontal) itu sebut etherphone. Kemudian, dikenal sebagai termenvox di Uni Soviet dan sebagai theremin di Amerika Serikat.
Popularitas Termen terus meningkat setelah pertemuannya dengan Vladimir Lenin, yang pada waktu itu adalah Ketua Pemerintahan Bolshevik Baru Rusia. Termen dikirim ke seluruh Rusia untuk memamerkan instrumennya dan mempromosikan ihwal elektrifikasi di negara tersebut. Kampanye ini menarik minat dari banyak orang dan Termen tak pernah sepi penggemar ke mana pun ia pergi. Lenin juga mengirim Termen ke Eropa dan Amerika Serikat, untuk memamerkan teknologi Rusia, dan penampilannya mendapatkan pujian global.
ADVERTISEMENT
Theremin membuat banyak orang berkumpul, karena (instrumen) ini adalah hal yang sangat menarik ... tanpa apa pun kecuali tangan Termen di udara, (theremin) menghasilkan melodi, yang terdengar seperti seperti nyanyian sopran,” ungkap Albert Glinsky, penulis buku Theremin: Ether Music and Espionage.
Bagi peradaban manusia pada awal abad ke-20, ketika ilmu pengetahuan soal listrik dan elektronik masih belum sepopuler saat ini, alat buatan Termen serupa keajaiban sains yang sulit dicerna oleh akal. Wajar jika menurut Glinsky: "Theremin dianggap sihir pada masa itu."
Referensi: