Penemuan Enigma di Dasar Laut Teluk Gelting, Mesin Penyandi Pesan Rahasia Nazi

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
15 Januari 2021 22:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh mesin enigma yang digunakan oleh Nazi Jerman | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Contoh mesin enigma yang digunakan oleh Nazi Jerman | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Michael, seorang ahli biologi lautan, turun ke dasar laut Teluk Gelting, di tepi barat Laut Baltik, dan melihat sebuah Perangkat terjerat di tali pancing yang telah diturunkan sebelumnya oleh para kru. Perangkat itu, yang pada awalnya tampak seperti mesin tik tua, terletak setidaknya 9 meter di bawah air, ternyata adalah mesin enigma Nazi. Kemungkinan Perangkat ini merupakan satu dari ratusan mesin yang ditinggalkan dan dibuang ke laut pada hari-hari terakhir upaya perang oleh Jerman.
ADVERTISEMENT
Proyek yang menemukan masin enigma ini merupakan kolaborasi antara perusahaan selam Submaris dan World Wildlife Fund, terutama melibatkan pemindaian dasar laut untuk mencari jaring laut berfilamen tipis. Jaring ini juga dikenal sebagai "jaring hantu". Jaring hantu memiliki efek jangka pendek yang mengganggu (menjerat kehidupan laut) dan jangka panjangnya (terurai menjadi mikroplastik buggersome, yang mencemari saluran air di seluruh dunia). Setelah mendapatkan izin dari otoritas Jerman, kendati misi awalnya tidak berkaitan dengan pencarian enigma, tim arkeolog Florian Huber memulihkan perangkat tersebut.
Pada saat masih digunakan, mesin enigma adalah salah satu teknik cerdas yang ditemukan pada akhir Perang Dunia Pertama oleh Arthur Scherbius. Perangkat ini digunakan kembali oleh Nazi untuk digunakan pada masa Perang Dunia Kedua.
ADVERTISEMENT
Ketika Nazi perlu mengirim pesan rahasia, mereka memasukkan pesan melalui mesin tersebut. Mesin enigma pengirim akan menggantikan setiap huruf menggunakan sistem tiga atau empat rotor dan reflektor. Kemudian, pesan ini akan dienkripsi oleh mesin enigma penerima yang akan memecahkan kode.
Tentu saja, metode tersebut sempat membuat kesal pasukan Sekutu. Mereka tak bisa membongkar informasi rahasia Nazi.
Barulah saat tim cryptanalyst Alan Turing di Bletchley Park mengembangkan mesin pemecah kode bombe, informasi rahasia itu bisa terkuak. Berlandaskan pada karya kriptografer Polandia sebelumnya, bombe sanggup mempercepat laju dekripsi enigma, sehingga memudahkan upaya Sekutu untuk menghentikan perang.
Rotor pada mesin enigma | Wikimedia Commons
Ketika mesin enigma di Teluk Gelting dibawa kembali ke atas permukaan, kehidupan lain telah bertempat tinggal di mesin tersebut. Kerang telah mengamankan posisi di sisi mesin, dan seekor ikan kecil menemukan perlindungannya di bawah kibor.
ADVERTISEMENT
Enigma yang telah diambil ini, dipugar di museum arkeologi di Schleswig, Jerman. Saat ini ia berada di dalam tangki air demineralisasi, di mana mesin tersebut akan direndam selama hampir satu tahun untuk membuang garam yang telah membuatnya berkarat. Kelompok kerja di museum rencananya akan dibentuk pada awal 2021, untuk menilai bagaimana melanjutkan restorasi, termasuk memutuskan apakah akan membongkar mesin atau menjaganya tetap utuh.
Tidak seperti banyak penemuan arkeologi lainnya, mesin enigma juga membawa nomor seri. Tim restorasi pun berharap mesin yang satu ini masih terbaca, karena dapat memberikan petunjuk tentang kapal atau unit Nazi asalnya. Pada masa akhir Perang Dunia Kedua, Jerman lebih memilih untuk menenggelamkan kapalnya daripada membiarkannya jatuh ke tangan musuh; dan salah satu penenggelaman massal seperti itu terjadi di Teluk Gelting.
ADVERTISEMENT
Jika ditinjau dari sisi ekonomis, sekarang potongan-potongan memorabilia perang sangat dicari oleh para kolektor. Enigma tiga rotor biasanya dijual seharga ratusan ribu dolar di pelelangan. Sementara model empat rotor terakhir, lebih sering digunakan pada U-boat Jerman, dijual sedikit lebih mahal, mungkin karena jumlah selamat yang sangat sedikit.