Konten dari Pengguna

Pengalaman Lucu Ahli Astronomi Percival Lowell saat Mengamati Planet-Planet

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
13 Maret 2021 11:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Percival Lowell | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Percival Lowell | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Seorang ahli astronomi bernama Percival Lowell melakukan beberapa pengamatan yang sangat signifikan terhadap planet-planet. Dalam kontribusinya, dialah yang gigih meneliti tentang keberadaan Planet X di luar orbit Neptunus.
ADVERTISEMENT
Meskipun pencariannya itu tidak membuahkan hasil, namun observatorium yang didirikannya (untuk mempelajari Mars) berhasil memotret planet Pluto. Ini menjadi objek yang ditemukannya secara tidak sengaja, di dekat tempat yang telah ia prediksi sebelumnya.
Dalam penelitian Lowell, Mars menjadi salah satu planet yang membuatnya terpesona. Ia mengambil kesimpulan dan yakin bahwa planet merah tersebut memiliki makhluk-makhluk cerdas, karena ia pernah melihat sebuah labirin yang terbentuk dari struktur kanal di permukaan Mars melalui teleskopnya. Ahli astronomi tersebut berteori bahwa peradaban Mars yang sangat maju telah membangun kanal untuk membawa air di planet kering tersebut.
Lowell sendiri memiliki visi bahwa betapa berbedanya kehidupan penduduk Mars dan kehidupan penduduk Bumi, dilihat dari kemajuan evolusioner mereka dibandingkan dengan yang ada di planet biru ini.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Lowell, H.G. Wells, yang seorang novelis dan jurnalis, pernah berteori bahwa makhluk di Mars tidak memiliki sistem pencernaan dan tangan, tetapi tentakel yang digunakan untuk memasukkan darah makhluk lain ke dalam pembuluh darah mereka (untuk bertahan hidup). Memang terkesan sangat menggelikan, namun ini menjadi salah satu karya H.G. Wells paling terkenal yang berjudul The War of the Worlds.
Apa yang telah diutarakan oleh Lowell pun telah mempengaruhi banyak penulis fiksi lain. Selain H.G. Wells, beberapa orang lainnya, seperti Robert A. Heinlein dan Ray Bradbury, turut terinspirasi.
Teori Lowell baru berhenti dipercaya di tahun 1972-an, ketika pesawat luar angkasa, NASA Mariner 9 mengirimkan gambar permukaan Mars dari dekat dan menunjukkan tidak ada struktur apa pun yang dijelaskan Lowell di planet merah tersebut.
Percival Lowell saat mengamati Venus di Observatorium Lowell | Wikimedia Commons
Sebelumnya pada tahun 1896, Lowell pernah memperoleh teleskop pembiasan sebesar 24 inci dan memasangnya di observatorium miliknya. Dengan alat ini ia mulai mempelajari Venus. Ia memperhatikan bahwa ketika menghentikan lubang teleskop, titik gelap misterius muncul di permukaan planet.
ADVERTISEMENT
Lowell tahu bahwa Venus memiliki atmosfer yang tebal sehingga titik gelap itu tidak mungkin untuk ditembus secara optik. Bagaimanapun, ia melihat titik gelap di permukaan atmosfernya tersebut, yang anehnya belum ada orang selain dirinya yang melihat hal yang sama.
Apa lacur, beberapa ilmuwan lantas mencemooh apa yang dilihat oleh Lowell. Ia hanya bisa bertanya-tanya tentang apa sebenarnya yang dilihatnya itu. Permasalahan yang dialami oleh Lowell terus bertahan sampai satu abad lamanya, sampai beberapa astronom amatir mulai mengamati hal yang sama dan mengambil teori: Lowell hanya melihat balik ke dalam matanya sendiri.
"Kanal" Mars yang dilihat oleh Lowell sebenarnya ialah bayangan dari pembuluh darah pada retinanya sendiri | Wikimedia Commons
Lah, kok, bisa? Singkatnya, apa yang telah dilihat oleh Lowell sebagai struktur kanal yang mengitari planet sebenarnya adalah bayangan dari pembuluh darah pada retinanya sendiri. Jadi, alih-alih memetakan permukaan Venus dan Mars, Lowell hanya memetakan struktur matanya sendiri.
ADVERTISEMENT
Hal ini dapat terjadi karena Lowell sendiri sering mengamati planet di siang hari dengan lensa teleskop berdiameter di bawah 3 inci, untuk mengurangi efek dari atmosfer pada siang hari. Dengan pengaturan tersebut, Lowell mengecilkan lubang teleskop menjadi sekecil lubang jarum berdiameter kurang dari 0,5 milimeter. Secara efektif, pengaturan ini akan mengubah teleskop menjadi oftalmoskop raksasa, yang biasanya digunakan oleh ahli optometri untuk memeriksa mata pasien. [*]