Penghancuran Kuil untuk Mempelajari Piramida Suku Maya

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
9 Maret 2019 23:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Di komplek kuil yang berada di Tikal, Guatemala Utara, baru-baru ini sedang dilakukan pembongkaran beberapa kuil oleh tim arkeologi yang dipimpin oleh William R. Coe. Hal itu dilakukan dengan alasan untuk mempelajari struktur dari kuil dan mempelajari bagaimana cara bangsa Maya dalam membangun kuil.
ADVERTISEMENT
Tim arkeolog kemudian membadingkan kuil di Tikal dengan temuan mereka sebelumnya di Acropolis Utara, yang penggaliannya dilakukan pada medio 1960-an. Perbedaan terlihat begitu mencolok, berbeda dengan pengalian sebelumnya bahwa petunjuk-petunjuk penting itu selalu ditemukan tidak jauh di sekitar objek galian, sementara di Tikal petunjuk penting berada di kedalam yang jauh lebih dalam. Oleh sebab itu, kemudian pembongkaran dan penggalian dilakukan berdasarkan kenyataan tersebut.
Namun penggalian yang sedang dilakukan tersebut bukan tanpa keluhan, Heinrich Berlin, seorang peneliti bangsa Maya dari Jerman mengeluhkan bahwa ketertarikannya terhadap proyek penggalian itu menurun ketika mengetahui bahwa tim arkeolog dengan sengaja membongkar kuil untuk mengetahui struktur secara menyeluruh. Berlin justru menilai, jika penggalian dilakukan dengan cara demikian, lebih baik tidak melakukan penggalian sama sekali.
ADVERTISEMENT
Tim arkeolog yang sedang menggali pun tidak tinggal diam atas keluhan Berlin, mereka berdalih bahwa untuk mengungkapkan struktur yang tersembunyi di dalam, tidak ada cara lain selain terpaksa melakukan pembongkaran. Hal ini disanggah Berlin, dan berpendapat bahwa para arkeolog di penggalian itu sudah melampaui batasnya.
Berlin berkata, “Fakta tentang para arkeolog tidak mengetahui sesuatu bukan berarti memberinya hak untuk menghancurkan kuil dengan harapan untuk menumukan sesuatu yang lebih besar.”
Namun, sangat disayangkan, perselisihan yang terjadi tidak lantas membuat penggalian yang sedang berlangsung akan selesai dan menemukan sesuatu yang mengejutkan secara tiba-tiba. Dari perselisihan yang terjadi memberikan pelajaran penting bagi masyarakat tentang penggalian cagar budaya dan membuat masyarakat ikut memantau penggalian sambil terus menunggu untuk bisa segara mengunjugi situs kuil di Tikal, Guatemala Utara.
ADVERTISEMENT
Sumber: britannica.com | atlasobscura.com | world-archaeology.com