Penjara yang Diubah Menjadi Hotel

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
9 November 2018 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keputusan tersebut diambil Belanda lantaran kekurangan jumlah narapidana.
Foto: hetarresthuis.nl
ADVERTISEMENT
Ketika sebuah negara menutup banyak penjara di berbagai tempat, ada dua kemungkinan yang menyertainya. Pertama, lantaran penjara yang ditutup sudah tak dapat lagi direnovasi atau tak lagi efektif sebagai tempat hukuman. Kedua, karena jumlah kriminalitas yang menurun setiap tahun.
Bagi Belanda, opsi kedualah yang paling pas. Sementara negara lain justru berjuang menangani kepadatan di rumah tahanan, negara ini malah berusaha keras untuk menutupnya. Terhitung sejak 2013, telah 19 penjara yang ditutup oleh Belanda, dengan kemungkinan akan lebih banyak lagi pada tahun-tahun mendatang.
Karena jumlah narapidana yang terus berkurang dalam dua dekade terakhir, Belanda bahkan sanggup menyewakan beberapa penjaranya kepada Norwegia dan Belgia pada tahun 2015. Sekitar 250 tahanan dari Norwegia diimpor ke Belanda kala itu dan mereka ditempatkan di Penjara Norgerhaven.
ADVERTISEMENT
Dalam kebijakan yang lebih nyentrik, beberapa penjara di Belanda juga direnovasi menjadi apartemen atau hotel. Penjara Het Arresthuis di Roermond, misalnya, dibuka pada tahun 1863 --dan telah digunakan selama 144 tahun-- lantas ditutup pada tahun 2007. Empat tahun kemudian, sekitar 150 selnya diubah menjadi kamar hotel.
Serta, kompleks Penjara Bijlmerbajes di Amsterdam yang telah ditutup pada 2016. Bekas rumah tahanan ini sedang dalam tahap renovasi; akan diubah menjadi lingkungan hijau yang menyediakan 1.350 unit rumah bagi warga Belanda.
Sumber: nytimes.com | theguardian.com