Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Penjara yang Diubah Menjadi Hotel
9 November 2018 21:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil Belanda lantaran kekurangan jumlah narapidana.

Foto: hetarresthuis.nl
ADVERTISEMENT
Ketika sebuah negara menutup banyak penjara di berbagai tempat, ada dua kemungkinan yang menyertainya. Pertama, lantaran penjara yang ditutup sudah tak dapat lagi direnovasi atau tak lagi efektif sebagai tempat hukuman. Kedua, karena jumlah kriminalitas yang menurun setiap tahun.
Bagi Belanda, opsi kedualah yang paling pas. Sementara negara lain justru berjuang menangani kepadatan di rumah tahanan, negara ini malah berusaha keras untuk menutupnya. Terhitung sejak 2013, telah 19 penjara yang ditutup oleh Belanda, dengan kemungkinan akan lebih banyak lagi pada tahun-tahun mendatang.
Karena jumlah narapidana yang terus berkurang dalam dua dekade terakhir, Belanda bahkan sanggup menyewakan beberapa penjaranya kepada Norwegia dan Belgia pada tahun 2015. Sekitar 250 tahanan dari Norwegia diimpor ke Belanda kala itu dan mereka ditempatkan di Penjara Norgerhaven.
ADVERTISEMENT
Dalam kebijakan yang lebih nyentrik, beberapa penjara di Belanda juga direnovasi menjadi apartemen atau hotel. Penjara Het Arresthuis di Roermond, misalnya, dibuka pada tahun 1863 --dan telah digunakan selama 144 tahun-- lantas ditutup pada tahun 2007. Empat tahun kemudian, sekitar 150 selnya diubah menjadi kamar hotel.
Serta, kompleks Penjara Bijlmerbajes di Amsterdam yang telah ditutup pada 2016. Bekas rumah tahanan ini sedang dalam tahap renovasi; akan diubah menjadi lingkungan hijau yang menyediakan 1.350 unit rumah bagi warga Belanda.
Sumber: nytimes.com | theguardian.com