Pertarungan Muhammad Ali Melawan Pemerintah AS dan Joe Frazier

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
12 Mei 2021 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Joe Frazier versus Muhammad Ali dalam duel berjuluk Fight of The Century tahun 1971 | Flickr/RV1864 (CC)
zoom-in-whitePerbesar
Joe Frazier versus Muhammad Ali dalam duel berjuluk Fight of The Century tahun 1971 | Flickr/RV1864 (CC)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lima puluh tahun telah berlalu, ketika semua mata tertuju pada satu pertandingan tinju paling fenomenal pada masanya, yang kemudian dijuluki sebagai Fight of The Century, melahirkan rivalitas abadi antara Muhammad Ali melawan Joe Frazier yang juga ditambah dengan latar belakang ketegangan politik yang begitu besar.
ADVERTISEMENT
Saat itulah, dua orang hebat saling beradu pukulan selama lima belas babak yang sangat memukau dunia.
Muhammad Ali, sang juara yang digulingkan oleh pemerintah karena menolak wajib militer Vietnam, berusaha kembali setelah empat tahun larangan yang terus membekapnya. Lawannya, Joe Frazier, yang pernah meraih emas pada olimpiade 1964 dan sang juara kelas berat.
Nilai plus permusuhan abadi antara keduanya diikuti oleh ketegangan politik yang kian meningkat di Amerika Serikat (AS) saat itu. AS masih mengakar pada konflik Vietnam, sementara di dalam negeri sendiri dilanda oleh ketegangan hak-hak sipil. Konfrontasi yang sangat berani dari Ali sendiri dengan pihak terkait atas Vietnam menambah konteks prasangka rasial di Amerika, saat itu.
Dengan demikian, dalam "Pertarungan Abad Ini", Ali menjadi simbol ganda dari pembangkangan yang diperjuangkan oleh dua komunitas: orang Afrika-Amerika yang tertindas dan orang-orang Vietnam di antara para intelektual kulit putih anti-pendirian.
Joe Frazier versus Muhammad Ali dalam duel berjuluk Thrilla in Manila tahun 1975 | Flickr/Rogelio A. Galaviz C.
Tiket untuk pertarungan di Madison Square Garden, pada 8 Maret 1971, menjadi lebih berharga daripada apa pun, setelah menghasilkan 1,5 juta USD. Jutaan dolar lainnya juga mengalir deras melalui penyiaran resmi dari televisi dan radio.
ADVERTISEMENT
Dalam pertarungan, Frazier sendiri unggul saat telah memasuki ronde ke-15 dan final. Ali yang saat itu tampak sangat kelelahan telah menjadi sasaran empuk bagi Frazier.
Namun, dengan semangat yang tinggi, Ali pun berdiri dengan tegak, diikuti dengan rahang yang bengkak. Sayangnya, knockdown dari Frazier telah memastikannya akan kalah di dalam pertarungan tersebut.
Ali memang kalah dari Frazier pada pertarungan tersebut, tapi ia berhasil memenangkan pertarungannya melawan pemerintah AS. Mahkamah Agung sendiri telah membebaskan Ali untuk melanjutkan karier tinjunya, yang kemudian membuatnya merasa semakin bersemangat untuk merebut kembali mahkota kelas berat.
Pertandingan mereka berdua pun tidak hanya terhenti pada tahun 1971 itu saja. Ali berhasil menang atas Frazier pada adu hantam kedua tahun 1974. Terakhir, Ali juga menang dalam duel berjuluk Thrilla in Manila pada 1 Oktober 1975. [*]
ADVERTISEMENT