news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Peta dan Hikayatnya

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
12 Januari 2020 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Peta tertua
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Peta tertua
ADVERTISEMENT
Peta adalah salah satu benda temuan manusia yang sangat lekat dengan sejarah peradabannya. Sejak zaman dahulu hingga era modern, perkembangan peradaban manusia selalu menghasilkan peta yang juga semakin canggih. Dari yang dulunya hanya berwujud lukisan gua, kini sudah ada peta digital yang berisi informasi akurat dengan segala fiturnya.
ADVERTISEMENT
Diyakini, pembuatan peta merupakan aktifitas manusia yang mereprentasikan pendangannya terhadap dunia. Peta sudah digunakan manusia untuk membuka jalan untuk melangkah ke berbagai sisi dunia.
Sejauh ini, peta tertua dunia yang dikenal diketahui berasal dari Babilonia enam abad sebelum Masehi. Peta berupa kepingan tanah liat itu menunjukkan lokasi beberapa kota kuno seperti Assyria dan Urartu. Berbeda dengan peta modern, peta dari Babiolonia itu lebih berfungsi sebagai benda simbolik ketimbang penggambaran wujud dunia.
Abad abad kelima sebelum Masehi, barulah peta yang menggambarkan lokasi tempat di bumi tercipta. Adalah filsuf Yunani bernama Anaximander yang membuatnya. Peta itu berbentuk bulat yang menunjukkan sebagian kecil wilayah Eropa, Asia, dan Afrika dengan Laut Aegea sebagai pusatnya.
ADVERTISEMENT
Peta buatan Anaximander kemudian menjadi landasan bagi Hekataios dari Miletos yang merupakan seorang sejarawan Yunani untuk membuat peta baru yang lebih rinci. Peta itu bernama Ges Periodos.
Berikutnya, peta semakin memuat informasi rinci. Memasuki abad Masehi, peta yang berisi informasi mengenai penduduk suatu wilayah diciptakan oleh Pomponius Mela, seorang geografer Romawi. Ia membagi bumi ke dalam lima zona di mana hanya dua yang berpenghuni. Selain itu, pada awal abad Masehi juga ditemukan pula peta yang sudah disertai garis bujur dan lintang.
Semakin banyaknya perjalanan antarbelahan bumi yang dilakukan manusia juga membuat peta semakin canggih. Tengok saja peta buatan geografer Arab, Muhammad al-Idrisi, dari abad ke-12. Di peta buatannya sudah tertera wilayah Afrika dan Timur Jauh. Ia mendapatkan informasi mengenai wilayah tersebut dari para pedagang dan penjelajah Arab.
ADVERTISEMENT
Orang Portugis juga menggunakan informasi dari penjelajahan mereka untuk membuat peta. Pada abad ke-16, mereka bahkan sudah punya data tentang pulau-pulau di Karibia dan Pantai Amerika selain Afrika, Eropa, dan Asia.
Sumber: britannica.com| mapsinternational.co.uk | amusingplanet.com
Sumber foto: commons.wikimedia.org