Pitch Drop, Eksperimen Lab Terlama yang Menghabiskan Waktu Puluhan Tahun

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
14 Januari 2021 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pitch drop experiment | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Pitch drop experiment | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Pitch drop experiment dimulai pada tahun 1927 oleh Profesor Parnell di Universitas Queensland, Brisbane, Australia. Ia sengaja menunjukkannya kepada para mahasiswa, terhadap sebuah zat yang terlihat padat, namun sebenarnya adalah cairan yang memiliki tingkat kekentalan sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Zat itu, yang lazim disebut pitch, bukanlah benda biasa. Dianggap padat tidak salah, karena dapat hancur apabila dipukul. Dianggap cair juga tidak salah, karena dapat meleleh layaknya air yang mengalir ke bawah. Beberapa zat yang dikenal sebagai pitch biasanya ialah cairan sangat kental dan tampak begitu padat, seperti aspal dan tar (zat yang terkandung dalam rokok).
Namun, proses pitch drop experiment dapat memakan waktu yang lama. Setidaknya, butuh bertahun-tahun agar benda ini dapat turun dan terlihat meleleh seperti benda cair pada umumnya.
Dalam prosesnya, Profesor Parnell akan melelehkan beberapa pitch ke sebuah corong kaca, dengan lapisan tertutup di luarnya, dan membiarkannya mendingin selama tiga tahun. Pada tahun 1930, ia pun menggantung corong tersebut di atas gelas khusus, dan menunggu tetesannya.
John Mainstone dengan pitch drop experiment pada tahun 1990 | Wikimedia Commons
Butuh delapan tahun lamanya sampai tetesan pertama pitch jatuh ke dalam gelas tersebut. Dan dibutuhkan sekitar sembilan tahun lagi sampai penurunan tetesan kedua. Sayangnya, Parnell tidak sempat melihat penurunan ketiga pada tahun 1954, karena ia telah meninggal dunia. Mulai saat itu, eksperimen tersebut kemudian disimpan di dalam lemari departemen fisika di Universitas Queensland.
ADVERTISEMENT
Dari tahun 1927 hingga tahun 2014 lalu, total sudah terjadi sebanyak sembilan penurunan pada pitch drop experiment. Di antaranya pada tahun 1938, 1947, 1954, 1962, 1972, 1979, 1988, 2000, dan 2014. Diprediksi bahwa penurunan ke-10 akan terjadi antara satu hingga dua tahun ke depan. Tak ayal, eksperimen ini pun tercatat dalam Guinness Book of Records sebagai eksperimen laboratorium terlama dan terus berjalan.
Jadi, apa sebetulnya yang hendak dicari oleh sang profesor melelui percobaan yang amat membosankan itu?
Tujuan dasar dari pitch drop experiment adalah untuk mendemonstrasikan bahwa di Bumi ini ada material yang meskipun terlihat padat pada suhu kamar, seperti pitch, yang dapat dihancurkan oleh pukulan palu, sebenarnya adalah material cair dengan viskositas tinggi.
ADVERTISEMENT
Parnell hendak mengungkapkan sifat mengejutkan dari bahan sehari-hari di sekitar kita. Ia juga ingin memberi tahu kita tentang seberapa lama pitch harus ditunggu sehingga dapat diolah setelah berbentuk cair.