Probiotik: Bakteri Baik yang Dapat Berkhianat

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 April 2019 22:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Probiotik ditawarkan kepada masyarakat sebagai bakteri baik yang akan membantu melawan bakteri jahat yang ada di dalam usus. Namun baru-baru ini, berdasarkan sebuah uji coba terhadap tikus, probiotik juga dapat berkhianat dan berubah menjadi bakteri jahat yang beresiko dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh.
ADVERTISEMENT
Gautama Dantas, seorang Patolog dan Dokter Biomedis menyatakan jika mengandalkan mahluk hidup (bakteri) sebagai obat perlu disadari juga bahwa mereka akan beradaptasi. Karena sebanyak apapun sifat alami mahluk hidup, yang paling pertama dan utama adalah beradaptasi.
Maka dari itu, apa yang dikonsumsi dan diolah oleh usus turut memengaruhi pribiotik agar menjalankan tugasnya sebagai bakteri baik dalam usus. Tidak bisa sepenuhnya mengandalkan pribiotik, jika asupan yang dikonsumsi pun tidak dijaga.
Menjaga asupan makanan yang sehat merupakan hal utama untuk menjaga kesehatan, menggunakan pribiotik untuk menjaga kesehatan usus adalah hal lain. Jika menggunakan pribiotik sebagai obat untuk menjaga usus, kita pun harus turut menjaga asupan makanan.
Katakan saja probiotik (bakteri baik) sebagai mahluk hidup sedang membantu manusia untuk menjaga kesehatan ususnya dari serangan bakteri jahat. Kita, manusia, juga sebagai mahluk hidup, juga harus menjaga asupan makanan agar tidak menyulitkan pribiotik melakukan kerjanya. Sebelum kemudian probiotik berkhianat dan berubah menjadi bakteri jahat yang mengancam tubuh manusia dari dalam.
ADVERTISEMENT
Sumber: sciencealert.com | independent.co.uk | newatlas.com