Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Procoptodon, Kanguru Raksasa yang Musnah di Australia
26 September 2018 22:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak kasus terjadi di Australia, di mana manusia diserang oleh kanguru atau sebaliknya. Binatang ini memang cukup menakutkan, selain karena sifatnya yang agresif, tinggi tubuhnya dapat mencapai 1,8 meter (untuk beberapa pejantan dari jenis kanguru merah dan abu-abu).
ADVERTISEMENT
Namun, ukuran kedua jenis kanguru itu sebetulnya masih kalah bila dibandingkan dengan procoptodon. Genus kanguru raksasa ini hidup selama zaman pleistosen, memiliki tinggi rata-rata 2 meter dan berat sekitar 220-240 kilogram.
Procoptodon juga dikenal dengan sebutan 'kanguru berwajah pendek'. Tidak seperti kanguru pada saat ini dengan mata yang terletak di samping wajah, mata procoptodon berada di muka hampir bagian depan seperti manusia. Begitu juga dengan cara mereka menempuh perjalanan, tidak melompat-lompat dengan dua kaki sekaligus seperti kanguru, mirip gerakan lari manusia yang mengandalkan dorongan antara kaki kanan dan kiri secara bergantian.
Kemusnahan procoptodon diyakini telah disebabkan oleh perubahan iklim ekstrem saat masa pleistosen. Meski demikian, beberapa fosilnya mununjukkan bahwa eksistensi binantang ini turut dimusnahkan oleh manusia (Suku Aborigin).
ADVERTISEMENT
Kepunahan Procoptodon patut disayangkan, tetapi juga merupakan risiko yang sulit dihindari. Ada banyak cerita rakyat yang mengisahkan konflik Suku Aborigin dengan procoptodon, dengan beberapa legenda yang menggambarkan procoptodon sebagai hewan ganas yang gemar menyerang desa.
Sumber: australiangeographic.com.au | theguardian.com