Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Saat Pasukan AS Memanfaatkan Unta untuk Urusan Militer
16 Mei 2020 21:22 WIB
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 3 Maret 1855, sebuah kongres Amerika Serikat (AS) memberikan dana sebesar 30.000 USD kepada Departemen Perang untuk membeli banyak unta dari jenis baktria dan dromedari untuk keperluan militer. Unta-unta tersebut direncanakan akan digunakan sebagai hewan pembawa barang di wilayah sekitar Amerika Barat Daya, di wilayah yang sebagian besarnya terdiri dari gurun. Unta dinilai sebagai hewan yang pas dalam melakukan aktivitas ini.
ADVERTISEMENT
Dana itu kemudian dipercayakan kepada sekretaris perang bernama Jefferson Davis. Dalam beberapa bulan kemudian, Mayor Henry C. Wayne dari Departemen Quartermaster dan Letnan David Dixon Porter melakukan perjalanan ke banyak tempat untuk menemukan unta terbaik. Total mereka menghabiskan lima bulan untuk bepergian ke Tunisia, Malta, Yunani, Turki, dan Mesir, dan akhirnya memutuskan untuk mengambil 2 baktria, 19 dromedari, 19 arabian, 1 tunis, 1 arabian cald, dan 1 tuili atau “booghdee”.
Setiap unta dibiayai sekitar 250 USD. Hewan-hewan tersebut dimuat dalam sebuah kapal besar pada 15 Februari 1856 dan tiba di Indianola, Texas, pada 14 Mei kemudian. Tujuan mereka adalah ke San Antonio dan terakhir Camp Verde.
Saat dalam perjalanan, Wayne menyadari bahwa unta-unta yang mereka bawa memang sangat berguna. Mereka dapat menunjukkan bahwa mereka dapat mengangkut pasokan secara signifikan lebih baik daripada kuda dan bagal.
ADVERTISEMENT
Wayne dan beberapa ahli ternak mengajari para tentara bagaimana bekerja dan merawat unta. Hal yang paling sulit adalah untuk terbiasa dengan bau hewan gurun tersebut. Walaupun bukan bau busuk yang khas seperti kuda atau keledai, namun bau unta tetap saja menjadi bau yang asing bagi para tentara.
Awalnya, unta-unta nampak berjuang dalam peran baru mereka, namun setelah beberapa bulan mereka nampaknya dapat membuktikan kemampuan mereka dengan melakukan perjalanan yang lebih jauh dan cepat daripada kuda saat membawa beban seberat 317 kg. Mereka juga dapat dengan mudah menavigasi medan berbahaya, tidak membutuhkan banyak minum, dan tahan terhadap panas.
Dalam keperluan militer, unta-unta sering digunakan untuk membawa persediaan ke pos-pos terdepan angkatan darat, mengirimkan surat, dan menyelamatkan wisatawan yang tersesat dan hampir sekarat.
ADVERTISEMENT
Program unta pada akhirnya dihentikan pada awal Perang Saudara. Pasukan Konfederasi mengambil alih Camp Verde pada 28 Februari 1861, memaksa unta untuk mengangkut garam dan mengirimkan surat di dekat San Antonio. Beberapa di antaranya jatuh sekarat, bahkan ada yang mati.
Unta-unta yang tersisa di California dan dari Camp Verde pun dijual di pelelangan karena biaya perawatan mereka yang cukup mahal. Beberapa dari mereka dijadikan sebagai atraksi sirkus, dipindahkan ke kebun binatang, dan bekerja sebagai hewan pengangkut barang untuk para penambang dan pencari keuntungan.
Sumber: ripleys.com | armyhistory.org | army.mil