Salamander Raksasa Ditemukan di Tiongkok

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 September 2019 22:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: andrias Davidanus merupakan salamander terbesar di dunia | commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: andrias Davidanus merupakan salamander terbesar di dunia | commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Peneliti mengonfirmasi ada dua spesies salamander raksasa baru di Tiongkok. Salah satu dari spesies yang baru ditemukan itu mendapatkan predikat hewan amfibi terbesar di dunia dengan ukuran panjang sekitar dua meter lebih.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya ada perkiraan bahwa salamander raksasa Tiongkok yang memiliki nama ilmiah andrias davidianus merupakan spesies amfibi terbesar dan satu-satunya di dunia. Nyatanya ada sebuah penemuan baru dari peneliti Zoological Society of London (ZSL) dan London's Natural History Museum yang menyebutkan bahwa ada dua spesies salamander selain Andrias davidianus yang berukuran raksasa. Dua salamander tersebut berbeda secara genetik dan hidup di wilayah berbeda. Salamander raksasa yang pertama berasal China selatan yang memiliki nama ilmiah Andrias sligoi, serta satu lagi berasal dari Huangshan (Pegunungan Kuning) di China timur dan belum dinamakan.
Profesor Samuel Turvey dari ZSL's Institute of Zoology menyebutkan "Kala itu ketika Andrias Sligoi untuk pertama kali diberi nama, ada kebingungan yang melanda apakah ini salamander Jepang atau salamander China raksasa karena mesti ada perbedaan satu sama lain. Jadi untuk memberikan karakter tersendiri untuk membedakan sligoi yang terbesar perlu mengetahui asal usulnya habitatnya terlebih dahulu apakah hewan itu berasal dari China atau dari Jepang. Karena kemungkinan salamander Jepang mempunyai kemiripan dengan salamander raksasa lainnya yang hidup di China."
Foto: Salamander raksasa di China saat ini sudah hampir punah | commons.wikimedia.org
Sebuah jurnal penelitian mengenai ekologi dan evolusi pernah mengungkapkan ada tiga spesies yang mengalami perubahan dari pendahulunya. Perubahan itu melewati masa evolusi selama 3,1 sampai 2,4 juta tahun, setelah terpisah dengan spesies salamander raksasa yang hidup di Jepang. Perbedaan spesies salamander juga dipengaruhi dari tempat mereka berhabitat.
ADVERTISEMENT
Perbedaan spesies mulai ada ketika fase peningkatan dataran tinggi di Tibet, yang menciptakan daerah pegunungan di seluruh China selatan. Peristiwa tektonik tersebut membuat populasi salamander raksasa terisolasi dari yang lainnya dan memengaruhi perubahan genetiknya, yang mengarah ke perubahan evolusi yang berbeda.
Sampai saat ini peneliti masih mencoba memikirkan kembali salamander yang mana yang menjadi salamander raksasa terbesar di dunia. Selain mengurus soal identifikasi, pihak peneliti menegaskan salamander rakasa termasuk Andrias davidianus berada dalam kondisi terancam punah.
"Langkah selanjutnya adalah mencoba menemukan populasi yang masih hidup dari spesies salamander raksasa China yang baru dikenal, lalu mengembangkan rencana konservasi yang efektif untuk mereka sebelum terlambat," kata Turvey.
Sumber: zsl.org | iflscience.com
ADVERTISEMENT