Sayap Kupu-Kupu Hitam Lebih Gelap dari Vantablack

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
28 Maret 2020 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: salah satu jenis kupu-kupu bersayap hitam | commons.wikimedia.org
zoom-in-whitePerbesar
Foto: salah satu jenis kupu-kupu bersayap hitam | commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Vantablack, itulah material paling gelap hingga saat ini di Bumi, dengan cahaya yang paling terang sekalipun tidak akan mampu untuk menembusnya. Apabila ada cahaya yang diarahkan langsung, maka cahaya tersebut akan hilang ditelan oleh kegelapan yang dimiliki vantablack.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi, para ilmuwan telah menemukan makhluk hidup yang memiliki tingkat kehitaman paling gelap di tubuhnya. Tingkat kegelapan tersebut bahkan mampu menyaingi vantablack. Sebagai perbandingan, vantablack mampu menyerap 99,96 persen cahaya. Dibandingkan dengan makhluk hidup tersebut mampu menyerap 99,995 persen cahaya, sedikit lebih tinggi dari vantablack.
Adalah kupu-kupu dan beberapa jenisnya yang memiliki corak warna hitam di tubuhnya; mahluk ini yang mengalahkan kehitaman vantablack. Para ilmuwan meneliti 10 spesies kupu-kupu dari seluruh dunia, di antaranya memiliki corak paling hitam, hitam biasa, dan coklat tua. Hasilnya, para peneliti di Duke University menemukan makhluk hidup ini memiliki 10 hingga 100 kali lebih gelap daripada arang dan aspal.
“Kenapa bisa begitu hitam?” tanya Alex Davis, ahli biologi, dilansir dari Science Alert. “Kami pikir, itu mungkin semacam sinyal kepada pasangan atau mungkin predator. Tapi ada sejumlah kemungkinan lain, dan kami berharap dapat menjernihkannya.”
Foto oleh TheOtherKev dari Pixabay
Di bawah mikroskop elektron, sisik pada sayap kupu-kupu terlihat seperti sepon atau jaring, dengan punggung dan lubang yang ditopang oleh balok-balok jaringan. Sebelumnya, lubang-lubang tersebut dianggap memengaruhi tingkat kegelapan, tetapi ahli biologi, Sonke Johnsen menganggap bentuk dan ukuran tersebut tidak ada hubungannya.
ADVERTISEMENT
Para peneliti pun mencoba untuk melihatnya dalam sebuah simulasi komputer, dimana mereka mengilustrasikan tingkat warna dan kegelapannya. Hasilnya, tingkat kegelapan tersebut memantulkan cahaya hingga 16 kali.
Mengingat skalanya yang beberapa kali lebih tipis daripada karbon nanotube, para peneliti dan ahli biologi sama-sama tertarik untuk mempelajari bagaimana kupu-kupu tersebut dapat menyerap cahaya dengan begitu banyaknya tanpa membebani diri mereka sendiri. Jawabannya, mungkin dapat digunakan dalam perancangan panel surya dan teleskop agar menjadi lebih baik lagi. Bahkan mungkin, kamuflase sebuah pesawat sehingga tidak dapat dideteksi oleh radar pada malam hari.