news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sejarah Bagpipe, Alat Musik Unik dari Skotlandia

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
17 Juli 2020 21:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bagpipe kuno | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Bagpipe kuno | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Setiap negara memiliki alat musik tradisionalnya masing-masing. Jika di Indonesia ada Seruling atau Serunai sebagai alat musik tiup, maka di Skotlandia juga ada alat musik yang seperti itu juga.
ADVERTISEMENT
Namanya adalah Bagpipe, sebuah alat musik tiup tradisional khas Skotlandia yang biasanya dimainkan saat acara-acara adat tertentu. Biasanya, alat musik ini juga diiringi oleh beberapa drum dan telah menarik kurang lebih 220.000 penonton setiap tahunnya. Selain itu, ada lebih dari 100 juta penonton yang melihatnya dari layar televisi, menjadikan alat musik ini sampai terkenal di seluruh Eropa.
Bagpipe juga termasuk salah satu alat musik yang unik, di mana alat ini memiliki kantong udara yang terbuat dari kulit. Kantong ini disebut chanter dan digunakan untuk menyimpan udara yang ditiup oleh pemain Bagpipe. Uniknya adalah, meskipun Bagpipe tidak ditiup lagi, namun alat tersebut masih bisa mengeluarkan bunyi, karena masih menyimpan udara di kantong chanter tersebut.
ADVERTISEMENT
Meskipun Bagpipe sudah dikenal oleh banyak orang, namun asal-usul atau sejarah alat musik tiup ini masih samar-samar. Beberapa sejarawan percaya bahwa Bagpipe berasal dari Mesir kuno dan dibawa ke Skotlandia. Yang lain berpendapat, bahwa alat musik tersebut dibawa oleh suku-suku dari Irlandia yang menjajah Skotlandia saat itu.
Foto: Aulos | Flickr/ Amphipolis
Penelusuran terkait sejarah Bagpipe pun mulai diperdalam. Beberapa referensi terkait Bagpipe ada dalam literatur yang terhubung dengan kisah tokoh terkenal Yunani, seperti Aristophanes, Thucydides, dan Aristoteles. Diketahui bahwa dalam sebuah manuskrip kuno, disebutkan kata “aulos” yang berarti suling. Setelah diteliti, ternyata aulos ini adalah bentukkan awal Bagpipe.
Setelah beberapa lama, aulos mengalami perubahan yang cukup signifikan. Roma yang berhasil mengakusisi aulos dari Yunani, kemudian mengubah desain dan arsitektur penggunaan aulos itu sendiri. Alat tersebut banyak digunakan di dalam upacara pemakaman, keagamaan, dan pertunjukan teater. Pada akhirnya, dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada aulos, maka terciptalah sebuah alat musik baru yang bernama Bagpipe ini.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana Bagpipe bisa sampai ke Skotlandia? Dalam peperangan antara Romawi dan Inggris, beberapa modifikasi aulos yang sampai pada versi Bagpipe, digunakan untuk menakut-nakuti lawan. Dari situlah, banyak bagpipe yang kemudian ditemukan di Inggris kuno pada 43 Masehi dan dibawa ke daratan Skotlandia. Di masa modern, Bagpipe terus berkembang di Skotlandia yang kemudian digunakan dan diakui sebagai alat musik tradisional hingga saat ini.